> >

Menkes dan Elon Musk Resmikan Layanan Internet Starlink untuk Puskesmas di Indonesia

Ekonomi dan bisnis | 19 Mei 2024, 18:36 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Menkominfo Budi Arie Setiadi dan pendiri SpaceX, Elon Musk, meresmikan layanan internet Starlink di Puskesmas Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024). (Sumber: Kemenko Perekonomian )

DENPASAR, KOMPAS.TV- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Menkominfo Budi Arie Setiadi dan pendiri SpaceX, Elon Musk meresmikan layanan internet Starlink di Puskesmas Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024). 

Dari dokumentasi Kemenko Perekonomian, Elon terlihat menggunakan baju Endek berwarna hijau, yang merupakan kain khas Bali.  

Budi Gunadi dan Elon Musk terlihat menandatangani dokumen perjanjian, yakni antara pemerintah Indonesia dengan Starlink untuk penyediaan layanan internet di bidang kesehatan. 

Baca Juga: Ini Jadwal Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Penyesuaian Jam Operasional Candi

Sebelumnya, Budi Gunadi mengungkap jaringan internet Starlink akan dinikmati oleh 3.400 puskesmas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Budi menyatakan, dari 10.000 Puskesmas yang ada saat ini, terdapat 2.700 puskesmas yang susah mendapatkan internet dan 700 yang tidak memiliki akses internet.

Total 3.400 puskesmas tersebut tersebar di 7.000 pulau di Indonesia. 

"Kita memang punya 10.000 puskesmas yang sekarang kita digitalisasi agar layanan- layanan yang sebelumnya tidak bisa disampaikan di puskesmas, sulit diakses masyarakat jadi bisa diakses," kata Budi saat meninjau kesiapan acara peluncuran layanan Starlink di sebuah puskesmas, Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024). 

Baca Juga: Telkomsat Gandeng Starlink Milik Elon Musk, Tawarkan Layanan Internet Bisnis

Mantan Dirut Bank Mandiri itu mengatakan, peningkatan konektivitas internet diperlukan untuk akses yang lebih baik, yakni ke layanan kesehatan dan mempermudah akses komunikasi antardaerah, khususnya daerah terpencil. 

"Dokter kita kan kurang sekali, dengan adanya internet connection ini bisa dilakukan telemedicine," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com. 

"Konsultasi ke dokter spesialis, bayangkan kalau di daerah NTT, NTB dan pulau-pulau terpencil di daerah selatan susah, ahlinya-kan ada di Bali semua nih dokter-dokter hebatnya, nanti dengan internet mereka bisa melakukan telemedicine," sambungnya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas.tv, Kompas.com


TERBARU