> >

Pertumbuhan Ekonomi RI Tertinggi sejak 2015, Lampaui Korsel, Jepang, hingga AS

Ekonomi dan bisnis | 7 Mei 2024, 06:15 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I lebih tinggi dari Malaysia hingga Korea Selatan. Pertumbuhan ekonomi RI juga jadi yang tertinggi sejak 2015 dan melampaui Jepang dan Amerika Serikat. (Sumber: Kemenko Perekonomian)

Mulai dari menjaga daya beli dan stabilitas harga melalui kebijakan bantuan sosial, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) Properti, pengendalian inflasi, dan menjaga ketahanan sektor eksternal melalui optimalisasi penerimaan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA).

"Hingga mengakselerasi kinerja kebijakan sektoral lainnya melalui peningkatan nilai tambah dengan hilirisasi dan percepatan transisi energi dengan Electric Vehicle (EV)," ucapnya. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen secara tahunan, atau dibanding triwulan I 2023. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, angka itu adalah yang tertinggi sejak 2015. 

Baca Juga: Bahlil Bantah Investasi di RI Dikuasai China, Ternyata Negara Ini yang Terbesar

Berdasarkan data BPS, Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.288,3 triliun pada periode tersebut. Sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.112,9 triliun.

“Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2024 merupakan tertinggi sejak tahun 2015. Sebelumnya di Q1-2014 sempat tumbuh 5,12 persen,” kata Amalia dalam konferensi pers virtual, Senin (6/5/2024). 

Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi disumbang sebagian besar dari sektor industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian, dengan kontribusi mencapai 63,61 persen persen terhadap PDB.

Dari kelima sektor tersebut, di posisi pertama ada industri pengolahan yang menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 0,86 persen, lalu konstruksi (0,73 persen), pertambangan dan penggalian (0,68 persen), kemudian perdagangan (0,6 persen).

Baca Juga: Pemerintah akan Beli Lagi Saham Freeport jadi 61%, Izin Diperpanjang sampai 2061

“Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas produksi yang tetap kuat untuk memenuhi permintaan domestik dan luar negeri,” ujarnya. 

Kemudian dari sisi pengeluaran, penyumbang utama pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 berasal dari Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). 

Ia merinci, konsumsi rumah tangga dan PMTB memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB masing-masing sebesar 54,93 persen dan 29,31 persen.

Pada triwulan I 2024, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi yakni sebesar 2,62 persen.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU