Utang Luar Negeri Indonesia Naik, Capai 407,3 Miliar Dolar AS pada Februari 2024
Ekonomi dan bisnis | 20 April 2024, 15:15 WIBBaca Juga: OJK Cabut Izin Usaha BPRS Saka Dana Mulia di Kudus, LPS Siapkan Pembayaran Jaminan Simpanan Nasabah
"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98% dari total ULN pemerintah," ucapnya.
Sementara itu, ULN swasta melanjutkan penurunan pertumbuhan. Posisi ULN swasta pada Februari 2024 tercatat stabil pada kisaran 197,4 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN swasta mengalami penurunan sebesar 1,3% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,3% (yoy).
Penurunan utang itu bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations), masing-masing sebesar 1,3% (yoy).
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas, dan Udara Dingin; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 78,3% dari total ULN swasta.
Baca Juga: Bima Arya Mau Hapus Angkot Reyot di Bogor, Gandeng PLN Bikin SPKLU Khusus Angkot Listrik
"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,3% terhadap total ULN swasta," sebut Erwin.
Ia juga menegaskan, struktur ULN Indonesia juga tetap sehat. Didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,5%, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,9% dari total ULN.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber :