Airlangga Sebut Pelemahan Rupiah terhadap Dollar AS Tak Sedalam Malaysia hingga China
Ekonomi dan bisnis | 18 April 2024, 21:44 WIBInflasi saat ini, lanjutnya, juga masih terkendali.
Ketua Umum Partai Golkar itu mengingatkan bahwa pemerintah sudah berpengalaman menangani inflasi saat konflik Ukraina-Rusia meletus.
Saat itu inflasi Indonesia mencapai 5,95% yang disebabkan faktor eskternal.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menerangkan, selama periode Libur Lebaran yang cukup panjang kemarin memang terjadi hal-hal yang mempengaruhi ekonomi Indonesia.
Seperti pengumuman data inflasi AS yang ternyata lebih tinggi dari perkiraan banyak analis.
Sehingga proyeksi AS akan menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat terbantahkan.
Baca Juga: Rupiah Melemah, Industri Makanan-Minuman Sangat Terdampak, Minta BI Intervensi
Hal itu membuat aliran dana global kembali masuk ke AS yang dinilai memberikan imbal hasil lebih menjanjikan.
“Lalu ada konflik Israel-Iran. Libur Lebaran kan pasar (keuangan dan saham) kita tutup, tapi pas buka ada perubahan global. Tapi dalam 2 hari mereda, kita harap tak terjadi eskalasi konflik global,” terang Suahasil.
Seperti diketahui, pasar saham dan keuangan Indonesia baru buka pada Selasa (16/4/2024).
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber :