> >

Girder Fly Over Timpa Kereta di Sumsel, KAI Minta Stakeholder Tingkatkan Keselamatan

Ekonomi dan bisnis | 8 Maret 2024, 23:45 WIB
PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta kepada seluruh pihak yang memiliki proyek di sekitar jalur kereta, untuk meningkatkan keamanan. Pernyataan KAI itu sebagai respon atas gangguan perjalanan kereta api di lintas dari Kertapati – Lubuklinggau, Sumatera Selatan, imbas robohnya girder pada pembangunan fly over Bantaian pada Kamis (7/3) sekitar pukul 11.00 WIB. (Sumber: KAI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta kepada seluruh pihak yang memiliki proyek di sekitar jalur kereta, untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan.

Pernyataan KAI itu sebagai respons atas gangguan perjalanan kereta api di lintas dari Kertapati – Lubuklinggau, Sumatera Selatan, imbas robohnya girder pada pembangunan fly over Bantaian pada Kamis (7/3/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.

Girder itu menimpa jalur KA Gunung Megang - Penanggiran. Adapun pembangunan fly over tersebut merupakan pekerjaan Proyek Strategis Nasional yang saat ini sedang dalam pengerjaan dari Kementerian PUPR.

“KAI mengimbau kepada seluruh stakeholders yang memiliki proyek ataupun aktivitas pekerjaan lainnya di sekitar jalur kereta api agar lebih meningkatkan keselamatan proyek dan perjalanan KA," kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dikutip dari laman resmi KAI, Jumat (8/3).

Baca Juga: Insiden Jatuhnya 'Crane' Timpa Kereta Api di Muara Enim, Apa Penyebabnya?

"Kami juga memohon maaf kepada pelanggan atas terhalangnya perjalanan Kereta Api imbas dari robohnya pembangunan fly over di jalur KA ini,” tambahnya. 

"KAI telah melakukan penanganan kepada penumpang yang terdampak gangguan perjalanan dengan pola overstapen atau pengalihan dengan bus di Stasiun Gunung Megang dan stasiun Lahat, KAI juga membatalkan semua perjalanan KA barang dan KA penumpang relasi Kertapati - Lubuklinggau PP keberangkatan Kamis (7/3) dan Jumat (8/3)," tuturnya. 

Baca Juga: 'Crane' Konstruksi Jatuh Timpa Kereta Api! 2 Pekerja Meninggal Dunia, 7 Terluka

Agus mengatakan, untuk para calon pelanggan yang mengalami dampak gangguan operasional ini telah diberitahukan adanya pembatalan tersebut melalui pesan singkat. 

Bagi penumpang yang memiliki tiket, diberikan pengembalian tiket 100% dan dapat diambil di stasiun keberangkatan Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, dan Lubuklinggau hingga 7 hari ke depan.

Hingga Jumat (8/3), KAI masih fokus melakukan proses normalisasi jalur serta evakuasi sarana dan material girder. Update evakuasi pada Jumat pagi yaitu 5 gerbong batu bara telah terangkat, 1 gerbong batu bara masih tertindih girder (baru terangkat 50%), dan peluncur girder baru terangkat 40%.

Baca Juga: Cara Pesan Tiket Kereta Tambahan Lebaran di Website KAI dan Aplikasi KAI Access

"KAI melibatkan 70 petugas serta alat berat berupa crane dalam proses evakuasi tersebut. Proses evakuasi sempat terkendala dengan adanya hujan yang mengguyur sepanjang malam," ungkap Agus. 

Untuk informasi lebih lanjut terkait layanan KAI imbas kejadian ini, masyarakat dapat menghubungi Customer Service di stasiun serta Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121.

 

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU