Bapanas Minta Masyarakat Tak Panic Buying Beras, Maret Harganya Turun karena Panen Raya
Ekonomi dan bisnis | 24 Februari 2024, 20:45 WIBBaca Juga: Harga Beras Cetak Rekor Tembus Rp18 RIbu Per Kilogram, Apa Penyebabnya?
Penyebab lainnya adalah berkurangnya produksi beras dalam negeri dalam 8 bulan terakhir. Ditambah lagi indeks harga beras dunia sudah naik 13 persen pada awal tahun ini, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Namun, pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang tepat dengan melakukan importasi beras untuk memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan melakukan stabilisasi harga di pasaran lewat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Selain itu, bantuan pangan beras 10 kg yang menyasar 22 keluarga penerima manfaat. Serta Gerakan Pangan Murah (GPM) yang mendatangi langsung ke permukiman penduduk atau tempat keramaian untuk menjual beras dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat.
Baca Juga: Bahlil: Anggaran Program Makan Siang dan Susu Gratis dari APBN
Bapanas juga bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan luas panen padi. Sehingga produksi beras dapat meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
“Kami close coordination dengan Bapak Menteri Pertanian yang hari ini bersama jajarannya bekerja keras untuk melakukan tanam. Jadi panennya bisa 2,5 juta ton per bulan dan ini confirm memang harus dikerjakan. Kemarin sempat tertunda tanam karena ada climate change El Nino di akhir tahun," ujarnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara