> >

Jokowi Sebut Harga Beras di Seluruh Dunia Naik: Ada Perubahan Musim

Ekonomi dan bisnis | 22 Februari 2024, 21:45 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersalaman dengan warga perwakilan Penerima Manfaat (KPM) usai membagikan 1.000 paket bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tahap pertama di area Gudang Bulog Batangase, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024). (Sumber: Darwin Fatir/Antara)

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengeklaim tidak hanya Indonesia yang mengalami kenaikan harga beras. Dia menyebut kenaikan harga beras terjadi di seluruh dunia karena "perubahan musim."

Hal tersebut disampaikan Jokowi ketika menyerahkan bantuan beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Batangase, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024).

"Kenapa harga beras naik? Karena ada perubahan musim, ada El Nino, dan itu dialami bukan hanya negara kita, tetapi juga negara lain mengalami hal yang sama," katanya.

Baca Juga: Harga Melonjak, Warga Antre Beras Murah hingga Pingsan

Jokowi pun menyampaikan, pemerintah Indonesia memperhatikan masyarakat di tengah kenaikan harga beras dengan memberikan bantuan.

Mantan wali kota Surakarta itu menyebut bantuan beras 10 kg per bulan diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat terdampak perubahan iklim.

"Hanya di negara lain tidak diberi 10 kilo per bulan, rakyat kita diberi 10 kilo setiap bulan, bedanya itu. Harga beras di seluruh dunia naik," kata Jokowi, dikutip Antara.

Jokowi menyebut bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) akan dilanjutkan hingga enam bulan ke depan.

Namun, setelah Juni 2024, Jokowi menyebut kelanjutan program bantuan beras tergantung postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Nanti setelah Juni, saya lihat dulu APBN-nya. Kalau cukup, tetapi saya tidak janji loh," kata Jokowi.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU