Harga Beras, Gula, Minyak Goreng Mahal, Aprindo Sebut Harga dari Produsen sudah Tinggi
Ekonomi dan bisnis | 11 Februari 2024, 21:08 WIBBerkurangnya pasokan beras juga disebabkan beras yang diimpor pemerintah belum masuk ke Indonesia.
"Situasi dan kondisi yang tidak seimbang antara suplai dan demand inilah yang mengakibatkan kenaikan HET beras pada pasar ritel modern dan pasar rakyat," ujarnya.
Baca Juga: Kepala OIKN Sebut Istana Negara dan Hotel Nusantara Siap Dipakai untuk Upacara 17 Agustus 2024
Oleh karena itu, Aprindo meminta pemerintah untuk merelaksasi HET dan harga acuan lainnya agar peritel dapat membeli bahan pokok dari produsen.
Relaksasi ini pun bertujuan untuk mencegah kekosongan dan kelangkaan bahan pokok, terlebih pada Februari ini, para peritel mulai melakukan pembelian dari produsen guna persiapan pasokan Ramadhan dan Idul Fitri di gerai ritel modern.
"Kami memerlukan sikap Pemerintah dan pihak berwenang untuk merelaksasi pula aturan main HET yang ditetapkan sehingga peritel dapat terus membeli, menyediakan dan menjual kebutuhan pokok bagi masyarakat," tuturnya.
Baca Juga: Harga Beras di Pekalongan Menyentuh Rp15 Ribu hingga Rp17 Ribu per Kilo
Aprindo juga mendorong agar kementerian/lembaga yang terkait dengan urusan pangan agar berkomunikasi secara intensif dengan para pelaku usaha di sektor hulu (produsen) hingga hilir (peritel).
Sehingga mereka mampu membuat kebijakan yang berorientasi pada urgensi dan solusi adaptif.
"Maka permasalahan anomali harga bahan pokok dapat terkelola dan terkendali dengan baik," tandasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber : Antara