> >

Bos KAI Commuter Sebut Tarif KRL akan Naik di 2024: Tunggu Tanggal Mainnya

Ekonomi dan bisnis | 11 Januari 2024, 20:53 WIB
Foto ilustrasi KRL Commuterline. Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) Asdo Artriviyanto mengungkap, tarif KRL Jabodetabek akan naik pada tahun ini. Namun, ia belum bisa menyatakan kapan pastinya kenaikan tarif KRL diberlalukan. (Sumber: DJKA)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) Asdo Artriviyanto mengungkap, tarif KRL Jabodetabek akan naik pada tahun ini. Namun, ia belum bisa menyatakan kapan pastinya kenaikan tarif KRL diberlalukan. 

Asdo mengatakan, keputusan kenaikan tarif KRL itu akan ditentukan oleh Kementerian Perhubungan. 

"Jadi, kami tidak khawatir mau naik ya naik saja, toh kami juga tergantung pemerintah kami kan penugasan. Masalah kenaikan tarif pasti dari kementerian selaku pihak regulator akan mengundang teman-teman. Akan ada kenaikan? ada, tunggu tanggal mainnya," kata Asdo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/1/2024)

Ia menjelaskan, pihaknya hanyalah pelaksana layanan KRL yang dananya disubsidi dari APBN. Tapi jika pemerintah jadi menaikkan tarif, pihaknya susah siap melaksanakan. Apalagi kenaikan tarif KRL terakhir dilakukan pada 2016. 

Baca Juga: Orang Kaya akan Bayar KRL Tanpa Subsidi, Menhub: Sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000

"Itu masih di level regulator karena kami kan operator hanya jalankan saja. Kalau sistem, kami ikut dari regulator karena kami PSO, kalau pemerintah menetapkan kebijakan tarif kami secara IT kami akan siapkan dan kami siap untuk melakukan perubahan itu," tuturnya seperti dikutip dari Antara. 

"Kami kan terakhir naik di tahun 2016. Sekarang belum ada kenaikan tetapi tunggu tanggal mainnya," tambahnya. 

Ia menyebut bahwa biaya operasi KRL seluruhnya ditanggung oleh pemerintah melalui skema public service obligation atau PSO.

"Jadi, KAI Commuter ini mengoperasikan kereta api-kereta api pemerintah melalui penugasan. Jadi, pembiayaannya itu adalah biaya operasi semua baik itu BBM, biaya perawatan, sarana prasarana termasuk pembayaran krunya, plus margin 10 persen, itu sistem PSO," ungkap pria yang pernah menjadi Kepala Daop 6 Yogyakarta. 

Saat ini, tarif KRL adalah Rp3.000 untuk 25 kilometer pertama dan ditambahkan Rp1.000 untuk perjalanan setiap 10 km berikutnya.

Baca Juga: Pengamat Setuju Tarif KRL Orang Kaya Lebih Mahal: Yang Miskin Dibayarin dengan Subsidi

Adapun selama 2023, sebanyak 331.894.721 penumpang menggunalan KRL di seluruh wilayah operasional KAI Commuter. Menurut Asdo, jumlah tersebut hampir menyamai jumlah penumpang pada 2019 atau sebelum pandemi COVID-19 sebanyak 336.274.343 orang.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara, Kompas TV


TERBARU