Menhub Tawarkan Perusahaan Abu Dhabi Kelola Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban
Ekonomi dan bisnis | 27 November 2023, 17:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menawarkan perusahaan pengelola Bandara Kertajati di Majalengka dari Uni Emirat Arab, Abu Dhabi Airports.
Tawaran itu ia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohammed Al Mazroei dan Chief Executive Officer (CEO) Avu Dhabi Airports Sheikh Mohammed, dalam kunjungan kerjanya ke Abu Dhabi, UEA, Sabtu (25/11/2023).
Abu Dhabi Airports adalah perusahaan pengelola bandara kedua terbesar di UEA setelah Bandara Dubai.
“Setelah pertemuan ini kami berharap Abu Dhabi Airport menangkap peluang kerja sama untuk mengembangkan Bandara Kertajati, bersama dengan BIJB dan AP II selaku pengelola bandara,” kata Budi dikutip dari keterangan resmi Kemenhub, Senin (27/11).
Baca Juga: Damri Buka Rute Kota Bandung-Bandara Kertajati Mulai 29 Oktober,Tiketnya Rp80.000
Dalam pertemuan itu, Budi memaparkan tentang profil Bandara Kertajati.
Ia menyebut Kertajati adalah bandara baru yang dibangun untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat.
“Secara grand design, Bandara Kertajati akan memiliki fasilitas cargo village, maintenance, repair, and overhaul (MRO), serta area komersial,” ucap Menhub.
Pemerintah Indonesia juga memproyeksi Bandara Kertajati akan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta, yang memiliki pasar potensial untuk pariwisata, umroh dan haji, kargo, serta aerocity.
“Bandara Kertajati akan membuka peluang bagi mitra strategis untuk membeli saham dengan porsi maksimal 49%,” sebutnya.
Baca Juga: Resmikan Proyek Pupuk di Papua, Jokowi: 40 Tahun Kawasan Industri Pupuk Hanya Ada di Barat
Dalam pertemuan tersebut, Menhub bersama Menteri Suhail juga menjajaki peluang kerja sama antara maskapai Indonesia dan maskapai UEA, untuk membentuk perusahaan joint venture dalam rangka melayani pasar penerbangan domestik.
Sementara itu, Menteri Suhail menyatakan, ketertarikannya untuk berinvestasi dan menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia, baik itu pada bidang transportasi darat, laut, udara, serta kereta api.
Menhub Budi juga bertemu dengan CEO Abu Dhabi Port Saif Al Mazrouei.
Menurut Budi, Saif menyatakan ketertarikannya untuk mengelola Terminal Peti Kemas Pelabuhan Patimban.
“Kami bersama Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) selaku operator Pelabuhan Patimban, sedang mencari mitra strategis yang mempunyai kemampuan dan kapasitas dalam mengelola pelabuhan internasional dan mempunyai jaringan global,” tutur Budi.
Baca Juga: Masuk Jajaran Upah Tertinggi di RI, Ini Usulan UMK 2024 Kab. Bekasi dan Kab. Karawang
Budi mengatakan,, PPI telah menerima proposal penawaran kerja sama dari Abu Dhabi Port.
“Beberapa hal masih dinegosiasikan. Semoga dapat memberikan penawaran terbaik yang saling menguntungkan,” sebutnya.
Budi yang merupakan mantan Dirut Angkasa Pura II itu menerangkan, Pelabuhan Patimban menjadi pelabuhan rantai pasok pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan kawasan industri yang ada sekitar pelabuhan (hinterland).
Pemerintah Indonesia juga terus mengebut penyelesaian pengembangan Pelabuhan Patimban.
Pembangunan fase 1 berupa terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU dan terminal peti kemas berkapasitas 250.000 TEUs telah rampung.
Baca Juga: Batas Waktunya Diundur, Ini Cara Aktivasi NIK dengan NPWP
Kini tengah berlangsung tahap konstruksi pembangunan fase 2, yang akan meningkatkan kapasitas terminal kendaraan menjadi 600.000 CBU dan terminal peti kemas mencapai 3,75 juta TEUs.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk membuat keberadaan Pelabuhan Patimban, dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan dapat meningkatkan daya saing bangsa,” tandasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber :