Jika Jadi Presiden, Prabowo Usung Program Makan Siang Gratis untuk Anak Sekolah, Anggarannya Rp400 T
Ekonomi dan bisnis | 8 November 2023, 14:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto akan menganggarkan Rp400 triliun untuk program makan siang seluruh anak sekolah di Indonesia, jika terpilih sebagai Presiden RI dalam Pemilu 2024.
Program itu ditujukan agar anak-anak mendapat gizi yang cukup, sehingga bisa tumbuh menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti diketahui, Indonesia diprediksi akan mendapat bonus demografi mulai tahun 2030-an. Yakni kondisi dimana jumlah warga yang produktif lebih tinggi dari warga yang tak produktif.
Bonus demografi harus dimanfaatkan dengan baik untuk meraih momentum Indonesia naik kelas menjadi negara maju. Prabowo mengatakan, program serupa sudah dilakukan negara lain, India misalnya.
Baca Juga: Anies Ingin Turunkan Rasio Utang Jadi 30 Persen dan Angka Kemiskinan 4-5 Persen di 2029
“India (pendapatan) per kapitanya setengah dari kita tapi mereka berani kasih makan siang untuk anak-anaknya. Bahkan program pemberian susu, revolusi putih, sudah jalan 25 sampai 30 tahun. Dan mereka sudah jalankan program makan siang gratis ini selama 4 tahun,” kata Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Selain India, program yang sama juga sudah dijalankan di Thailand, Singapura dan Malaysia. Prabowo menyebut program makan siang untuk anak sekolah adalah program yang strategis. Karena uang sebesar Rp400 triliun di Indonesia sampai ke desa-desa.
“Saya bukan ekonom, tapi yang saya tahu setiap ada 1 dollar beredar di sebuah negara, itu multiplier effectnya bisa 2-3 kali lipat. Bayangkan ini Rp400 triliun, akan dipakai untuk buat emak-emak masak,” ujarnya.
Baca Juga: Ganjar Akui Setuju dengan Jokowi soal Politik Adu Gagasan, Bukan Politik 'Drakor'
Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, juga menegaskan komitmennya untuk menambah dana beasiswa Pendidikan. Walaupun ia menilai saat ini dana beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) cukup besar dan baru terpakai 60 persen.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :