> >

Sri Mulyani Singgung Program Gibran soal KIS Lansia hingga Dana Abadi: Sudah Ada di APBN 2024

Ekonomi dan bisnis | 27 Oktober 2023, 13:38 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia dan Dana Abadi Pesantren sebenarnya sudah ada dan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. (Sumber: Setkab.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia dan Dana Abadi Pesantren sebenarnya sudah ada dan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. 

Pernyataan ini disampaikan Sri Mulyani saat menjawab pertanyaan wartawan, terkait program-program yang diusung oleh pasangan bacapres dan bacawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"APBN 2024 kan sudah diketok. Mengenai apa program-program, mungkin saya tidak sebut populis, tapi yang berpihak kepada masyarakat. Itu sudah ditetapkan dalam UU APBN,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu (25/10/2023).

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Bantah Program Usung KIS Lansia Gibran: Sudah Masuk APBN 2024

Sri Mulyani menjelaskan, untuk KIS Lansia termasuk dalam program perlindungan sosial (perlinsos). Sedangkan Dana Abadi Pesantren adalah bagian dari Dana Abadi Pendidikan. 

Ia menyebut, program-program itu dan program lainnya yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat tetap berlanjut pada 2024. 

"Jadi, nanti program, seperti PKH, Kartu Sembako, PIP, KIP Kuliah, bantuan PBI untuk masyarakat tidak mampu termasuk lansia, bantuan subsidi listrik, subsidi energi, BBM, subsidi LPG, itu masih semuanya ada. Dana abadi juga disampaikan kita sudah punya dana-dana abadi sekarang ini," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menyatakan, bantuan untuk lansia sudah tercakupi dalam KIS yang ada saat ini. Lansia penerima KIS juga sudah tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

Sehingga mereka juga termasuk dalam daftar penerima PKH dan bansos sembako.

"Jadi dia ada di DTKS. Seharusnya mereka-mereka (lansia) sudah tercover karena dalam data DTKS yang otomatis juga memuat penerima bantuan iuran untuk JKN ini," sebutnya. 

Selain jadi program pemerintah pusat, program perlinsos untuk lansia ini juga sudah dijalankan oleh Provinsi DKI Jakarta lewat Kartu Lansia Jakarta (KLJ).

Mengutip dari laman Jakarta.go.id, Jumat (27/10/2023), penerima KLJ akan mendapatkan bantuan sebesar Rp600.000 per bulan, jika memenuhi kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan. 

Adapun Kartu Lansia Jakarta berbentuk kartu ATM Bank DKI yang dapat dipergunakan untuk kebutuhan transaksi oleh pemegang kartu. 

"Sasaran dari program Kartu Lansia Jakarta adalah lansia yang tidak memiliki penghasilan tetap atau penghasilannya sangat kecil, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari," tulis Pemprov DKI dalam laman tersebut.

Kemudian, KLJ juga diberikan lansia yang sakit menahun dan hanya bisa terbaring di tempat tidur, juga warga usia lanjut yang terlantar secara psikis serta sosial.

Baca Juga: Intip Harta Kekayaan Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Gibran mengungkapkan sejumlah program yang akan dijalankan bersama Prabowo Subianto jika terpilih dalam Pilpres 2024.

Hal tersebut ia sampaikan dalam pidato politik di hadapan para pendukungnya di Hall Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/10).

Ada 6 program yang disebutkan Gibran, yaitu dana abadi pesantren, kredit start up milenial, KIS lansia, Kartu Anak Sehat, hilirisasi industri, serta ekonomi hijau dan energi hijau.

"Kita semua menyakini program-program yang sudah berjalan (di pemerintahan Joko Widodo) sudah membawa Indonesia ke pintu gerbang kemajuan. Tugas kita sekarang melanjutkan dan menyempurnakan hal-hal yang terkait anak-anak muda," kata Gibran saat itu. 

"Saya yakini keberlanjutan dan konsistensi adalah modal kita untuk melompat lebih jauh menuju Indonesia Emas," lanjutnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Fadhilah

Sumber :


TERBARU