> >

Selain Beras, Pemerintah juga akan Impor Setengah Juta Ton Jagung untuk Pakan Ternak

Ekonomi dan bisnis | 10 Oktober 2023, 14:05 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Plt. Mentan Arief Adi Prasetyo usai mengikuti ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (09/10/2023). Mendag menyampaikan bahwa pemerintah akan melakukan impor jagung guna menekan harga jagung pakan ternak yang mulai merangkak naik. (Sumber: setkab.go.id)

Baca Juga: Impor Beras Berlanjut, Pemerintah Berencana Datangkan 1,5 Juta Ton dari Vietnam dan Thailand

“Stok cukup, mulai dari pusat, provinsi sampai kabupaten ya, jadi digelontorkan. Memang yang dekat-dekat, seperti Jakarta dan Jawa Barat sebagian sudah turun, tapi yang jauh-jauh belum turun tapi tidak naik lagi,” ujarnya.

Ketua Umum PAN itu menambahkan, untuk mengantisipasi dampak dari El Nino pemerintah juga tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara untuk pengadaan beras jika nanti diperlukan.

“Tadi diputuskan, kalau diperlukan ada kita bisa beli lagi beras itu walaupun nanti belum tentu dibawa kemari. Jadi, kalau ada kita beli, pada waktu yang diperlukan baru nanti diimpor,” ucapnya.

Sedangkan untuk gula, harganya juga mulai berangsur naik karena minimnya realisasi pengadaan gula dari luar negeri untuk menutupi kekurangan suplai dari dalam negeri.

“Para pelaku importir gula, baru mengimpor gula itu kira-kira 30 persen. Jadi, yang diharuskan, dikeluarkan persetujuan impornya yang diputuskan neraca komoditas dan dihitung, direkomendasikan oleh perindustrian karena yang menunjuk itu dua ini, baru terealisasi kami cek, lebih kurang 30 persen,” tandasnya. 

Baca Juga: Plt Mentan Arief Prasetyo Adi Ajak Jajarannya Kembalikan Kementan Bermartabat dan Keren

Sebelumnya, Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah akan mengimpor beras 1,5 juta ton sebagai upaya memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Pasalnya, kekeringan akibat El Nino diprediksi akan terus berlanjut hingga Desember 2023.

Arief yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) itu menyebut, impor 1,5 juta ton beras akan berasal dari Vietnam dan Thailand.

"Kemudian penambahan 1,5 juta ton, berapapun yang bisa masuk untuk mem-back up lebih baik," kata Arief di Kementerian Pertanian, Senin (9/10/2023).

"Tapi saya pinginnya ke depan panennya itu Sukamandi, Pinrang, Sidrap, Lampung, kita pinginnya nanti lokal. Jangan kita bangga impor-impor terus. Ini hanya emergency untuk men-top-up stock levelnya Bulog," tambahnya.

Arief menyebut izin impor tambahan itu sudah diterbitkan oleh kementerian Perdagangan. Namun ia belum mengungkapkan, kapan pastinya impor dilakukan.

Baca Juga: Warga Bukittinggi Sakit Setelah Makan Beras Sintetis, Ini Cara Bedakan Beras Asli dan Beras Plastik

"Sudah, sudah selesai semua. Kemenko sudah, sini sudah, Menteri Perdagangan juga sudah. Jadi, ini buktinya bahwa koordinasi antara kementerian lembaga sudah sangat cepat sekarang," ujarnya.

Impor 1,5 juta ton itu diluar dari impor beras 2 juta ton, yang sudah dilakukan sepanjang tahun ini hingga November 2023 nanti.

Arief menerangkan, berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), stok beras per 6 Oktober 2023 di gudang Bulog sebesar 1,7 juta ton.

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber :


TERBARU