> >

Wapres di China: Dari Dulu Sudah Ada Perintah "Carilah Ilmu Walau Sampai ke China"

Ekonomi dan bisnis | 18 September 2023, 07:44 WIB
Wapres melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha Tiongkok di wilayah Fujian, di Hotel Crowne Plaza Fuzhou Riverside, Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok, Jumat (15/09/2023). (Sumber: BPMI Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, China sejak dulu telah menjadi salah satu tempat untuk belajar. Hal itu berlanjut sampai saat ini, dimana China menjelma menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia dan menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia dan ASEAN.

"Kalau orang Islam itu, dari dulu sudah ada perintahnya 'Carilah ilmu walaupun sampai ke negara China'. Jadi, itu memang sudah ada perintahnya," kata Ma'ruf dalam pertemuan dengan sejumlah jurnalis China di Nanning, Guangxi, China, Minggu (17/9/2023). 

"Oleh karena itu, Tiongkok memang jadi tempat penting teknologi, pengolahan tambang dan sebagainya, sehingga (kita) perlu bekerja sama," tambahnya. 

Pertemuan itu berlangsung setelah Ma'ruf menghadiri pembukaan China-ASEAN Expo (CAPEXPO) ke-20 di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC). 

Baca Juga: AS Pertanyakan Hilangnya Menhan China Li Shangfu, Munculkan Spekulasi Jadi Tahanan Rumah

Ma'ruf juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antar negara untuk pertumbuhan ekonomi. 

"Karena kolaborasi ini termasuk di ASEAN, Tiongkok menjadi mitra strategis ASEAN. Dan juga pentingnya penguatan integrasi ekonomi kawasan. Ini implementasi dari Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan diyakini memberikan kontribusi besar," tuturnya. 

Selama kunjungannya di Nanning, Wapres juga meresmikan Paviliun Komoditas berisi 84 stan yang sebagian besar adalah UMKM Indonesia.

"Ini platform offline untuk branding produk-produk Indonesia. Kita juga memanfaatkan platform online," ujarnya. 

Baca Juga: China Disebut Larang PNS Pakai iPhone, Apple Rugi Rp3.000 Triliun Lebih

Sebagai informasi, CAEXPO adalah implementasi dari hasil Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) 2003 yang digelar sejak 2004 untuk mempromosikan perdagangan, kerja sama investasi, transfer teknologi, dan hubungan industri. Indonesia rutin berpartisipasi pada pameran ini setiap tahun.

Selain Paviliun Komoditas, tahun ini Indonesia juga membuka Paviliun Nasional seluas 160 meter persegi yang menampilkan keindahan dan potensi Provinsi Kalimantan Tengah.

Adapun China adalah mitra dagang terbesar Indonesia. Dalam lima tahun terakhir (2018-2022), volume perdagangan kedua negara naik 17,69 persen.

Pada Januari–Juni 2023, volume perdagangan Indonesia-China mencapai 61,59 miliar dolar AS (sekitar Rp946,5 triliun), atau naik 0,65 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022. Indonesia mencatat surplus sebesar 838,69 juta dolar AS pada periode itu.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Juli 2023 Capai Rp6.091 Triliun

Setelah dari Nanning, Ma'ruf Amin dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Shanghai, termasuk bertemu dengan pengusaha produk halal setempat. Pertemuan akan digelar pada Senin (18/9). 

Juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi menyampaikan, para pengusaha produk halal yang akan ditemui Wapres adalah yang selama ini sudah bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI di Shanghai.

LPPOM MUI di Shanghai selama ini mewadahi kepentingan pengusaha setempat yang bergerak di industri halal yang produknya dikirim ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Mereka sudah bekerja sama dengan LPPOM MUI itu lebih dari 10 tahun. Makanya, Wapres ingin berkunjung ke sini," ucap Masduki.

Baca Juga: Jakarta Tetap Daerah Khusus Meski Ibu Kota Pindah ke Kaltim, BRIN: Jaga Memori Kolektif Masyarakat

Dia menambahkan bahwa Wapres Ma'ruf berkeinginan agar para pengusaha itu bisa berinvestasi langsung di Indonesia.

Pada agenda kedua, Wapres menginisiasi pertemuan perwakilan eksportir sarang burung walet Indonesia dengan sejumlah importir setempat.

 

"Jadi, Wapres mendorong supaya ada kuota ekspor tambahan untuk sarang walet. Tentu saja, mutu barang-barang Indonesia harus betul-betul terjamin karena di China sangat ketat," sebutnya. 

Ma'ruf juga akan menghadiri Dialog Kebangsaan dengan para diaspora Indonesia di Shanghai. Dia dan rombongan akan terbang kembali ke Jakarta pada Selasa (19/9) siang.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU