> >

Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Disubsidi, Lebih Murah Mana dengan Argo Parahyangan?

Ekonomi dan bisnis | 13 September 2023, 15:12 WIB
Presiden Joko Widodo berdiri di dekat Kereta Inspeksi Komprehensif (Comprehensive Inspection Train/CIT) dalam kunjungannya ke stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, Jawa Barat, pada Kamis, 13 Oktober 2022. (Sumber: AP Photo/Dita Alangkara)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak akan mendapat subsidi. Hal itu ia sampaikan usai melakukan uji coba kereta cepat, Rabu (13/9/2023).

“Tidak ada subsidi,” kata Jokowi kepada wartawan.

Adapun di awal pengoperasiannya, tarif kereta cepat adalah sebesar Rp250.000 per orang.

Sementara untuk tarif Argo Parahyangan dengan relasi Gambir-Bandung, tarifnya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp500.000.

Seperti yang terlihat di aplikasi perjalanan Traveloka. Harga Argo Parahyangan kelas ekonomi untuk keberangkatan Kamis (14/9) adalah Rp150.000.

Kemudian untuk kelas eksekutif Rp200.000, Argo Parahyangan Panoramic Rp450.000 dan Argo Parahyangan Luxury Rp510.000.

Sementara waktu tempuhnya sekitar 2-3 jam sampai ke Stasiun Bandung di pusat kota.

Baca Juga: Jokowi Perdana Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung setelah 4 Kali Tinjau Proyek: Inilah Peradaban

Saat ditanya wartawan apakah penumpang tetap akan memilih Argo Parahyangan jika kereta cepat tak disubsidi, Jokowi menjawab masyarakat harus merasakannya sendiri.

“Kan mesti merasa dulu. Orang pasti mencoba dulu baru menentukan sikap. Belum ngerasain sudah mengomentari. Rasain dulu 350 km per jam seperti apa, dari Halim sampai Padalarang berapa menit, kalau sampai Tegalluar berapa menit,” tutur Jokowi.

Meski tak disubsidi, Jokowi mengatakan, uji coba gratis tetap akan dilakukan sebelum dikenakan tarif.

Ia menyebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan beroperasi pada awal Oktober.

Ia berharap setelah resmi beroperasi, kereta cepat bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dari Jakarta menuju Bandung.

“Saya 4 kali datang ke proyeknya kereta cepat tapi memang baru pertama kali tadi mencoba. Nyaman dan pada kecepatan tadi 350 tidak terasa sama sekali. Baik saat duduk maupun saat saya berjalan sehingga ya ini lah peradaban,” ujarnya.

Baca Juga: Ikut Jokowi Jajal Kereta Cepat, Erick Thohir: Berangkat Pagi, eh Sampai Bandung Masih Pagi

“Kita harapkan masyarakat bisa menggunakan kereta cepat ini nanti mulai awal oktober, dan kita harapkan ada perpindahan dari penggunaan mobil pribadi ke kereta cepat,” tambahnya.

Jokowi juga berharap semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum lainnya seperti LRT, MRT, KRL, dan TransJakarta.

Ia menyebut kerugian akibat kemacetan di wilayah Jabodetabek dan Bandung saja mencapai Rp100 triliun per tahun.

Untuk tanggal peresmian dan beroperasinya kereta cepat, Jokowi mengatakan, itu akan menjadi kewenangan manajemen kereta cepat. Karena aspek keamanan dan keselamatan yang utama.

“Jangan dipikir nanti saya mengejar-ngejar, yang menentukan tetap dari manajemen kereta cepat,” ucap Jokowi.

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)  Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, tarif Rp250.000 berlaku di masa awal pengoperasian.

Baca Juga: Jokowi Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Sampai Padalarang Lanjut Naik KA Feeder

"Pada awal pengoperasian, kami ada tarif yang menarik Rp250.000. Ini sedang kami ajukan ke Kementerian Perhubungan," kata Dwiyana di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/8/2023).

Ia menyampaikan, dengan harga tiket tersebut masyarakat punya pilihan kereta yang lebih cepat waktu tempuhnya menuju Bandung.

"Saat ini Argo Parahyangan telah ditarif pada hari biasa Rp200.000 dan ketika akhir pekan atau high season di Rp250.000, artinya tarif kereta api cepat hampir sama dengan tarif kereta api eksisting," ujarnya.

"Bayangkan misalnya, saya bisa berangkat kerja dari rumah saya di Kota Baru Parahyangan dan sampai kantor di Halim 30 menit. Siangnya bisa pulang dulu untuk istirahat dan kembali sebelum istirahat siang selesai, dan sebelum malam kembali pulang," tambahnya.

Baca Juga: Breaking News, Lukas Enembe Dituntut 10 Tahun 6 Bulan Penjara Kasus Penerimaan Suap dan Gratifikasi

Menurutnya, KCJB akan mengubah gaya hidup masyarakat yang sebelumnya biasa bolak-balik Jakarta dan Bandung. Dari yang tadinya menempuh perjalanan antarkota, menjadi perjalanan commuter.

"Ini akan mengubah peradaban. Jakarta-Bandung akan berubah menjadi commuter. Namun memang kereta cepat ini untuk segmen-segmen tertentu karena mereka yang membutuhkan kecepatan dan kenyamanan," tuturnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU