Hampir Dua Pekan LRT Jabodebek Beroperasi, Kemenhub Terus Evaluasi Empat Gangguan Utama
Ekonomi dan bisnis | 8 September 2023, 13:16 WIBBaca Juga: Wapres Ma'ruf Amin akan Perjuangkan Zakat Bisa jadi Pengurang Pajak di Aceh, Agar Tak Bayar Dobel
"Setelah September ini, kami akan berlakukan skema tarif maksimal Rp20.000 untuk seluruh lintas pelayanan, namun tetap kami buka opsi untuk pemberlakuan promo dengan skema lain jika ada masukan lebih lanjut," tuturnya.
Ia pun mengharapkan subsidi public service obligation (PSO) dan tarif promo yang diberikan oleh Kemenhub untuk tarif LRT Jabodebek dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
"Semoga kehadiran LRT Jabodebek dengan tarif yang sudah disubsidi ini dapat memberikan alternatif moda transportasi kepada masyarakat, sehingga tidak bergantung kepada kendaraan pribadi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Darmaningtyas mengatakan LRT Jabodebek dalam masa operasional dengan tarif promo ini memang disambut antusias oleh masyarakat.
Baca Juga: Viral Mobil Polisi Terobos dan Hampir Serempet Rombongan Delegasi KTT ASEAN, Ini Kata Polda Metro
Menurut Darmaningtyas, meski dari segi potensi demand LRT Jabodebek cukup tinggi, dengan adanya gangguan-gangguan yang terjadi, LRT Jabodebek harus bisa menjaga keandalan sarananya seperti pemberhentian di beberapa stasiun yang lebih dari 1-2 menit tanpa diketahui penyebabnya.
Kemudian menjelang kereta masuk ke stasiun, kata dia, sebaiknya ada penjelasan pula pintu sebelah kiri atau kanan yang akan dibuka.
"Sebaiknya waktu berhenti ini bisa diminimalkan (tidak lebih dari 1-2 menit)," katanya, Sabtu (3/9/2023), dikutip dari Kompas.id.
"Di beberapa stasiun, terutama sore hari, ketika banyak penumpang yang belum familier, mereka bingung, yang dibuka sebelah kiri atau kanan," sambungnya.
Baca Juga: Begini Tanggapan Pengamat soal KTT ASEAN Hasilkan Kesepakatan 93 Proyek Rp 600 T
Ia juga mengingatkan, tempat duduk LRT tidak sebanyak KRL. Padahal menurutnya, masih ada ruang sisa untuk penambahan kursi agar bisa diduduki oleh 5 sampai 6 orang.
"Bila kursi panjang KRL itu bisa untuk 7-8 orang, LRT hanya 4-5 orang. Padahal, ruangnya masih memungkinkan untuk dibuat menjadi 5-6 orang agar lebih banyak orang yang bisa duduk," katanya.
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV