Bertemu Kamala Harris, Jokowi Ingin Lebih Banyak Produk RI yang Bebas Bea Masuk di AS
Ekonomi dan bisnis | 7 September 2023, 12:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, Indonesia meminta Amerika Serikat (AS) memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia melalui skema Generalized System of Preferences (GSP).
Kata Retno, hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 ASEAN-AS di Jakarta, Rabu (6/9/2023)
“Presiden juga mendorong realisasi kerja sama rantai pasok yang telah disepakati sebenarnya, tinggal direalisasikan,” kata Retno seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk, yang diberikan secara sepihak (unilateral) oleh pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak 1974.
Baca Juga: ASEAN akan Jadi Pusat Ekonomi Global 2045, Jokowi Ajak AS Jaga Perdamaian Indo-Pasifik
Indonesia dan beberapa negara di ASEAN masuk ke dalam negara-negara penerima fasilitas AS tersebut. Dengan begitu, sejumlah barang yang diekspor Indonesia ke AS harganya jadi lebih murah dibanding negara-negara lain.
Sehingga produk Indonesia di AS bisa bersaing. Saat ini, Jokowi ingin agar produk Indonesia yang mendapat pembebasan bea masuk oleh AS diperbanyak.
Selain meminta perluasan akses pasar, pertemuan bilateral tersebut juga membahas tentang rencana pembentukan Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-AS yang diusulkan Washington, sekaligus penyusunan rencana aksi secara bersama.
Retno juga menyebut pembentukan Critical Minerals Agreement (CMA) untuk kerja sama terkait mineral kritis dan realisasi Kerja Sama Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP) juga dibahas dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Hari Terakhir KTT ASEAN, Jokowi akan Rapat dengan Sekjen PBB, Narendra Modi, dan Anthony Albanese
JETP untuk Indonesia diluncurkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022.
"JETP merupakan komitmen pendanaan dari negara-negara maju G7, yang beranggotakan AS, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Italia dan Kanada, ditambah Denmark dan Norwegia, yang tergabung dalam International Partners Group (IPG), untuk mendukung dekarbonisasi Indonesia di sektor energi," tutur Retno.
KTT ke-11 ASEAN-AS digelar dalam rangkaian KTT Ke-43 ASEAN pada 4-7 September 2023. Indonesia mengangkat tema Keketuaan ASEAN 2023 yaitu "ASEAN Matters Epicentrum of Growth".
Pada kesempatan yang sama, Kamala Harris berharap kemitraan bisnis antara Amerika Serikat dengan Indonesia dapat meningkat ke depan.
Baca Juga: Temui Bos CIMB Group dan Air Asia, Bahlil: Jangan Takut Bermitra dengan Pengusaha Lokal RI
"Ke depan, kami juga berharap dapat bekerja sama dengan anda untuk meningkatkan arus bisnis antarnegara kita, termasuk kerangka ekonomi Indo-Pasifik," ujar Kamala dalam sambutannya.
Dia mengatakan AS juga akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun rantai pasokan yang tangguh, termasuk mineral penting yang diperlukan untuk memperluas perekonomian energi ramah lingkungan.
"Dan kami akan mendukung upaya anda untuk memperluas perekonomian Indonesia," ucapnya.
Baca Juga: Momen Menhan Prabowo dan Menkominfo Budi Arie Pantau Media Center KTT ASEAN 43
Ia juga menyampaikan apresiasinya atas kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023. Ia menilai kepemimpinan Indonesia telah menjadikan ASEAN sebagai prioritas untuk memberikan hasil nyata dengan penekanan khusus pada pertumbuhan ekonomi.
“Indonesia adalah mitra dan teman penting bagi Amerika Serikat. Kami memiliki persahabatan dan hubungan jangka panjang yang membantu meningkatkan kemakmuran dan keamanan bagi negara kami dan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujar Harris.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara