> >

ASEAN akan Jadi Pusat Ekonomi Global 2045, Jokowi Ajak AS Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Ekonomi dan bisnis | 7 September 2023, 11:20 WIB
Presiden Jokowi dengan Wapres AS Kamala Harris dalam KTT ASEAN-AS di Jakarta, Rabu (6/9/2023). (Sumber: BPMI Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Amerika Serikat (AS), segala gangguan yang terjadi di Asia Tenggara dapat mengacaukan ekonomi dan keamanan global.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam MTT ASEAN-AS bersama dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris, Rabu (6/9/2023). 

Pernyataan Jokowi itu muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, AS dan China, untuk berebut pengaruh di Indo-Pasifik. Perebutan pengaruh itu dikhawatirkan mengancam kestabilan dan perdamaian di kawasan.

Dalam pertemuan, Jokowi menyatakan Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat menjanjikan.

Baca Juga: Hari Terakhir KTT ASEAN, Jokowi akan Rapat dengan Sekjen PBB, Narendra Modi, dan Anthony Albanese

"ASEAN diprediksi pada tahun 2045 menjadi urat nadi perdagangan internasional dan berkontribusi 5,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia," kata Jokowi. 

Ia mengatakan, kemitraan yang kokoh dan berkelanjutan antara ASEAN dan Amerika Serikat tentu tidak hanya menguntungkan ASEAN, tapi juga akan menguntungkan Amerika Serikat. 

Namun, kemitraan tersebut hanya akan terwujud jika terdapat komitmen kuat dari kedua belah pihak dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Jokowi menegaskan, ASEAN telah sepakat untuk terus menjalankan fungsinya sebagai lokomotif perdamaian dan stabilitas kawasan di mana Indo-Pasifik harus menjadi platform bagi kolaborasi. 

Baca Juga: Temui Bos CIMB Group dan Air Asia, Bahlil: Jangan Takut Bermitra dengan Pengusaha Lokal RI

"Oleh sebab itu, ASEAN mengajak Amerika Serikat untuk menjadi positive force dalam menciptakan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera melalui kerja sama konkret yang inklusif," ujar Jokowi. 

Sementara itu, Kamala Harris menyatakan bahwa Washington memiliki komitmen yang kuat terhadap Asia Tenggara dan Indo-Pasifik, dan mendukung sentralitas ASEAN.

Harris menyebut bahwa AS mendukung pembangunan di Asia Tenggara melalui investasi pada infrastruktur dan ekonomi digital, serta meluncurkan inisiatif untuk mengatasi krisis iklim dan jaminan kesehatan di kawasan.

AS dan ASEAN juga akan membentuk Pusat AS-ASEAN di Washington sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan kedua pihak.

Baca Juga: Tak Basa-Basi dan Hasilkan Kerja Sama Konkret, Jokowi Nilai Jepang Mitra Paling Aktif ASEAN

“Pusat ini akan memfasilitasi keterlibatan resmi ASEAN dan mendukung pertukaran lebih lanjut antara masyarakat dan dunia usaha, serta institusi akademis untuk lebih mempererat hubungan kita,” kata Kamala seperti dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, Pusat AS-ASEAN akan berfungsi sebagai penghubung untuk meningkatkan konektivitas antara sektor swasta ASEAN dan AS khususnya bagi usaha kecil dan menengah (UKM); mengatur kegiatan kebudayaan dan pendidikan; dan memfasilitasi program peningkatan kapasitas yang dapat memajukan tujuan dan visi bersama Amerika Serikat dan ASEAN.

Baca Juga: Hari Terakhir, Cek Rekayasa Arus Lalu Lintas Selama KTT ASEAN 2023 di Jakarta

Sebagai informasi, ASEAN dan Amerika Serikat telah memulai kerja sama kemitraan sejak 1977. Pada KTT AS-ASEAN 2022 di Phnom Penh, Kamboja, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan level hubungan keduanya ke tingkat Kemitraan Strategis Komprehensif.

Pemerintahan Joe Biden-Harris telah mengajukan anggaran sebesar 1,2 miliar dolar AS (Rp18,38 triliun) pada tahun 2024 untuk bantuan ekonomi, pembangunan, dan keamanan di negara-negara Asia Tenggara, menurut pernyataan Gedung Putih.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU