> >

Pemerintah Berencana Percepat Penyaluran Bantuan Pangan Beras, dari Oktober ke September

Ekonomi dan bisnis | 29 Agustus 2023, 14:05 WIB
Presiden Joko Widodo meluncurkan kegiatan penyaluran cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan tahun 2023. Kegiatan tersebut digelar di Perum Bulog Pusat Distribusi Ngabeyan, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, pada Senin, 10 April 2023. (Sumber: Setneg.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah berencana mempercepat penyaluran bantuan pangan beras, yang tadinya dijadwalkan pada Oktober dimajukan menjadi September. Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan stok beras. 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan bantuan pangan beras akan diberikan kepada 21.353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Apabila hari ini memang gabah kering panen itu kurang, kita akan lakukan intervensi lebih awal. Jadi nanti dalam waktu dekat Pak Dirut Bulog, saya, dan beberapa menteri terkait pasti akan melakukan atau meminta untuk rapat terbatas dari Presiden supaya dimajukan,” kata Arief di Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).

Jumlah beras yang dibutuhkan untuk bantuan pangan adalah sebanyak 640.000 ton, di mana setiap KPM mendapat 10 kg beras setiap bulannya.

Jika Presiden Joko Widodo menyetujui usulan percepatan penyaluran bantuan pangan itu, Arief menegaskan Bulog mempunyai stok. 

Baca Juga: Musim Kemarau Harga Beras Kian Mahal, Ada yang Tembus Rp15.000 Per Kilogram

“Kalau cadangan kita 1,6 juta ton berarti kita masih punya 1,2 juta ton. Masuk lagi 400.000 berarti nanti akan punya 1,6 lagi. Jadi kita selalu top up ya stok Bulog itu kita naikkan stok levelnya,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara

Ia mengakui pasokan beras dalam negeri memang kurang karena kemarau dan El Nino. Sehingga cadangan beras yang dimiliki pemerintah perlu digelontorkan guna menjaga stabilisasi harga di masyarakat.

“Jadi semester II sudah pasti turun. Kemudian ada beberapa isu seperti El Nino dan lain-lain, itu dampaknya akan 3 bulan ke depan, kecuali daerah-daerah irigasi teknis atau daerah-daerah yang punya water reservoir itu masih bisa menampung,” terangnya. 

Adapun penyaluran bantuan beras pangan semula dijadwalkan pada Oktober, November dan Desember mendatang sesuai hasil keputusan Ratas tentang Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Produk Pangan pada 10 Juli 2023.

Penyaluran bantuan beras tersebut merupakan keberlanjutan dari program penyaluran bantuan pangan kepada 21.353 juta KPM dengan total bantuan beras mencapai 640 ribu ton yang telah rampung dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pada Maret, April, dan Juni 2023.

Baca Juga: Buwas Minta Warga Tak Panic Buying dan Timbun Beras, Bulog Sediakan Beras Premium Rp47.500 per 5 Kg

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) meminta agar masyarakat tidak panik dengan kenaikan harga beras saat ini dan tidak melakukan penimbunan beras.

Buwas menyatakan Bulog bersama Bapanas tengah menggencarkan operasi pasar yaitu lewat Gerakan SIGAP SPHP atau Siap Jaga Harga Pasar dengan SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan).

Lewat program itu, Bulog menyalurkan beras premium dengan harga terjangkau. Total ada 1,6 juta ton beras yang sudah disalurkan lewat program tersebut dan masih ada 400.000 ribu ton yang akan digelontorkan hingga akhir tahun. 

"Ini langkah pemerintah. Saya berharap jangan sampai ada isu negatif kalau beras itu kurang. Kita punya beras 1,6 juta ton dan ini semuanya premium," kata Buwas kepada wartawan saat melakukan sidak ke Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).

"Beras ini nanti untuk kegiatan operasi pasar. Sekarang bentuknya packaging 5 kg. Kita tidak lagi didistribusikan dalam bentuk curah," imbuhnya. 

Baca Juga: Mahfud Terharu saat Temui Eks Mahid Korban Peristiwa 1965: Anda Tidak Pernah Bersalah kepada Negara

Beras yang disalurkan Bulog ini dijual seharga Rp47.500 per 5 kg. Atau hanya Rp9.500 per kg. Jauh lebih murah dari harga beras yang bukan hasil operasi pasar. 

"Kita intervensi dengan beras-beras dari Bulog. Tadi ada yang Rp47.000 per 5 kg. Kenapa? Harapan kita agar masyarakat tidak usah panik. Karena penyalurannya ini, Bulog salurkan ke pasar-pasar dan ritel, sehingga tepat sasaran," ujar mantan Kabareskrim Polri ini. 

"Harapan kita masyarakat bisa membeli beras yang murah. Tapi ingat untuk tidak menimbun. Karena ketersediaan kita ada, jadi tidak usah takut. Jangan sampai ada panic buying karena persediaan ada," lanjutnya. 

Menurut Buwas, beras Bulog ini bisa menjadi pilihan untuk masyarakat. Adapun Gerakan SIGAP SPHP serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia mulai 28 Agustus 2023.

Ia memastikan beras SPHP akan membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan tersedia di ritel-ritel modern.

Baca Juga: Polusi Udara Jadi Faktor Risiko Kematian Tertinggi ke-5 di RI

“Penyaluran beras SPHP yang sudah berjalan mulai awal tahun ini akan di-massive-kan melalui para pedagang pengecer, untuk itu kami perlu lihat langsung dan memastikan program ini berjalan tepat sasaran,” ucapnya.

“Kami pantau secara terus-menerus situasi sekarang ini dan dengan kekuatan stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,6 juta ton, maka kami yakinkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena Bulog memiliki stok yang sangat aman untuk kebutuhan stabilisasi harga beras sepanjang tahun," sambungnya.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.tv, Antara


TERBARU