Meski Dilanda Perang, Rusia Jadi Investor dan Mitra Dagang Terbesar ke-9 untuk ASEAN
Ekonomi dan bisnis | 21 Agustus 2023, 15:56 WIBSelain dengan Rusia, Menteri Ekonomi Se-ASEAN juga melakukan pertemuan dengan delegasi Inggris, pada Minggu (20/8).
Undang-Undang Bebas Produk Deforestasi (EUDR)
Dalam pertemuan kemarin, Zulhas juga menyinggung sikap Uni Eropa yang tiba-tiba membuat Undang-Undang Bebas Produk Deforestasi (EUDR) sehingga menghambat ekspor kopi Indonesia.
Tapi di saat yang sama, mengizinkan masuknya batu bara yang merupakan produk energi fosil.
“Kalau EU kan tiba-tiba bikin EU Bebas Deforestasi, kopi mesti punya legalitas yang begitu rupa, tapi batu bara dia masih beli juga,” ucap Zulhas di Semarang, Minggu (20/8).
“Jadi batu bara dengan kopi, (berdasarkan EU) lebih jelek kopi daripada batu bara, ini kan kita susah,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Zulhas awalnya menyampaikan apresiasinya terhadap Inggris yang memiliki pandangan lebih berimbang terhadap produk-produk Indonesia.
Baca Juga: Bertolak ke Afrika Selatan, Jokowi Kunjungi 4 Negara dan Hadiri KTT BRICS
Meskipun Inggris juga memiliki perhatian terhadap isu pelestarian lingkungan, namun mampu bersikap “lebih adil” terhadap produk-produk Indonesia.
Inggris, kata Zulhas, tidak pernah menghambat ekspor kertas ataupun kayu dari Indonesia.
“Kita tidak ada kendala kirim kertas, kayu, panel kayu. SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) juga berlaku,” ujarnya.
EUDR berlaku pada 16 Mei 2023, namun Uni Eropa memberikan masa transisi bagi perusahaan besar untuk mengimplementasikan aturan baru itu dalam waktu 18 bulan, sementara perusahaan kecil mendapatkan fase transisi 24 bulan.
Baca Juga: PKS soal Elektabilitas Anies di Survei Litbang Kompas Terbaru: Warning buat Koalisi
Aturan itu mengamanatkan uji tuntas ekstensif pada rantai nilai untuk semua operator dan pedagang yang berurusan dengan produk tertentu yang berasal dari ternak, kakao, kopi, kelapa sawit, karet, kedelai, dan kayu.
Maka dari itu, produk yang ditargetkan masuk Uni Eropa harus bebas deforestasi.
EUDR diperkirakan akan menghambat ekspor tujuh komoditas Indonesia, di antaranya ternak, kopi, sawit, biji cokelat, kedelai, kayu, hingga karet.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara