Belanja Negara Rp3.304 T di Tahun 2024, Defisit Anggaran Jadi 2,29 Persen terhadap PDB
Ekonomi dan bisnis | 16 Agustus 2023, 21:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menyampaikan pendapatan negara di tahun 2024 ditargetkan sebesar Rp2.781,3 triliun. Penerimaan tersebut ditargetkan berasal dari pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan hibah.
”Pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan PNBP sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun,” kata Jokowi seperti dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Rabu (16/08/2023).
Sementara untuk belanja negara, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3.304,1 triliun. Terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.446,5 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp857,6 triliun.
Sehingga, anggaran negara di tahun depan diproyeksikan masih mencatatkan defisit.
“Keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun didorong bergerak menuju positif. Defisit anggaran sebesar 2,29 persen PDB (Produk Domestik Bruto) atau sebesar Rp522,8 triliun,” ujar Jokowi.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Jokowi Naikkan Gaji ASN dan Pensiunan di 2024
Seiring dengan perbaikan ekonomi, pemerintah menargetkan tingkat pengangguran terbuka tahun 2024 bisa ditekan dalam kisaran 5,0 persen hingga 5,7 persen.
Kemudian angka kemiskinan ditargetkan dalam rentang 6,5 persen hingga 7,5 persen, rasio gini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam rentang 73,99 hingga 74,02.
“Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 105 sampai dengan 108 dan 107 sampai dengan 110,” ucap Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia yang cepat pascaterdampak pandemi Covid-19, telah berhasil membawa Indonesia naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income countries) di tahun 2022.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV