> >

Cerita Menteri Basuki Titipkan PNS Kementerian PUPR di Kopassus, Biar Tak Jadi "Insinyur Salon"

Ekonomi dan bisnis | 4 Agustus 2023, 11:40 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berfoto bersama peserta Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Kesatria Teknik UGM 2023 di Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta, Kamis (3/8/2023) (Sumber: Antara)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberi pesan kepada para mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) agar tidak menjadi "insinyur salon".

Basuki mengatakan, “insinyur salon” adalah sarjana Teknik yang tidak mau bekerja di lapanga. Mereka hanya mau bekerja di ruangan yang nyaman dan ber-AC saja. Hal itu ia sampaikan dalam acara Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Kesatria Teknik UGM 2023, di Yogyakarta, Kamis (3/8/2023).

"Saudara-saudara jangan pernah bermimpi jadi insinyur-insinyur salon. Insinyur salon maunya di tempat ber-AC saja," kata Basuki seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Longspan LRT Jabodebek Disebut Salah Desain, Menhub: Sudah Libatkan Konsultan Internasional

Ia menyampaikan, bekerja di lapangan adalah proses yang penting untuk dilalui oleh lulusan Teknik. Karena akan mengasah kemampuan teknis dan militansi saat berkarir di bidang yang sesuai profesi. Bahkan menurut Basuki, insinyur harus bekerja di lapangan minimal 5 tahun sejak lulus kuliah.

"Jadi orang-orang insinyur ini harus ke lapangan. Lima sampai 10 tahun jangan mikir apa-apa kecuali kemampuan teknisnya dikuatin baru setelah itu mau usaha baru, atau mau jabatan. Tapi sebelum itu jangan," ujarnya.

Basuki mengungkap, pihaknya bekerja sama dengan satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD untuk mendidik pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian PUPR. Setiap PNS baru di kementerian itu akan digembleng selama 2 pekan dengan pelatihan di Kopassus. Hal itu guna mencegah ada “insinyur salon” di lembaga yang ia pimpin.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Tol Bocimi Ruas Cigombong-Cibadak, ke Gunung Gede-Pelabuhan Ratu hanya 2,5 Jam

Kata Basuki, pegawai Kementerian PUPR wajib punya militansi dalam bekerja untuk mendukung percepatan program pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Saya ingin millenial-millenial punya militansi. Kami dulu militansinya dibentuk oleh alam. Saya dulu jadi kenek, saya pernah jadi kuli sebagai pengantar koran," tuturnya.

Ia bercerita saat dirinya lulus dari Fakultas Teknik UGM. Saat itu ia langsung terjun ke lapangan menerapkan ilmunya dengan mengerjakan proyek survei tanah dari Jawa Tengah sampai Gunung kidul, DIY, selama kurun 1980 hingga 1984.

"Setiap minggu saya di lapangan, hanya di rumah hari Sabtu dan Minggu. Empat tahun kemudian saya dipindah ke NTT untuk proyek air juga di Pulau Timor," ucapnya.

Baca Juga: Menteri Basuki Pakai Topi Terbalik dan Nenteng Kamera, Santai Ngobrol dengan Biden di Tahura Bali

Basuki lulus dari Teknik Geologi UGM pada 1979. Ia kemudian meraih gelar Master of Science, Civil Engineering dari Colorado State University, Amerika Serikat pada 1989. Lalu meraih gelar Doctor of Philosophy di bidang dan dari universitas yang sama pada 1992.

Kini, Basuki menjadi salah satu menteri kepercayaan Presiden Jokowi yang bertugas melaksanakan dan mengawal pembangunan infrastruktur. Ia diangkat Jokowi sejak 2014 atau sejak Jokowi pertama kali menjabat sebagai Presiden RI.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU