Ditelepon Erick Thohir, Bos Pertamina Ungkap Penyebab Stok LPG 3 Kg Langka
Energi | 25 Juli 2023, 15:42 WIBTANGERANG, KOMPAS.TV- Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan penyebab kelangkaan LPG 3 KG di sejumlah daerah.
Ia mengatakan, Pertamina sudah menyalurkan LPG bersubsidi itu sesuai kuota, namun permintaan masyarakat lebih tinggi.
Nicke mengaku ditelepon Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjelaskan soal minimnya pasokan LPG 3 KG.
Adapun saat kunjungan kerja ke Malang, Jatim, pada Senin (24/7/2023) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat keluhan warga soal LPG 3 KG.
Jokowi lantas mengatakan, Erick Thohir yang ikut dalam kunker itu akan menjawabnya.
"Kemarin kan Bapak Presiden ada kunjungan ke Malang beserta juga Pak Menteri BUMN, dan dengan adanya laporan masyarakat di sana, Pak Menteri tadi telepon saya," kata Nicke kepada wartawan di ICE BSD, Tangerang, Selasa (25/7).
Baca Juga: Ditanya soal Kelangkaan LPG 3 Kg, Jokowi: Biar Menteri BUMN yang Jawab
Nicke menjelaskan, kuota LPG 3 Kg di 2023 jumlahnya sama dengan 2022, yakni sekitar 8 juta metrik ton.
Namun hingga pertengahan Juli ini, konsumsi masyarakat sudah melebihi kuota.
"Jadi sebetulnya begini, kalau kita lihat kuota yang ditetapkan pemerintah, ini kan sama ya dari tahun lalu dengan tahun ini, yang secara umum kalau kita lihat per hari ini memang sudah 2 persen melebihi kuota," ujarnya.
Menurut Nicke, Pertamina tetap mempunyai pasokan LPG yang mencukupi.
Kelangkaan di beberapa daerah terjadi karena di sejumlah hari libur nasional, biasanya pemakaian LPG 3 Kg meningkat.
"Di beberapa waktu yg lalu ini kan ada hari libur Idul Adha, hari libur hari raya 1 Muharram. Setiap hari libur itu terjadi peningkatan konsumsi, sehingga terjadi peningkatan di atas rata-rata harian. Ini perlu kita recovery dari sisi penyediaannya, suplainya atau distribusinya," jelas Nicke.
Baca Juga: LPG 3 Kilogram Langka di Sejumlah Daerah, Warga Hanya Boleh Beli 1 Tabung per Orang
Guna mengisi kekurangan pasokan, Pertamina menggandeng pemda setempat untuk memetakan lokasi yang memerlukan kemudian menggelar operasi pasar.
"Bagaimana mempercepatnya ini kita bekerjasama dengan seluruh pemerintah daerah untuk mengidentifikasi di mana lokasi-lokasi yang harus kita lakukan operasi pasar, supaya efektif ini langsung ke masyarakat," sambungnnya.
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut LPG (Liquefied Petroleum Gas) 3 kilogram (kg) merupakan barang subsidi yang diperebutkan di tengah masyarakat.
Pernyataan tersebut untuk menjawab pertanyaan wartawan terkait kabar kelangkaan LPG 3 kg di beberapa daerah di Tanah Air.
Baca Juga: Pengguna BRImo Kini Bisa Cek Saldo Lewat Chat Banking, Begini Caranya
"LPG itu, terutama yang bersubsidi ini, memang diperebutkan di lapangan, dan itu hanya untuk yang kurang mampu, itu yang harus digarisbawahi," kata Jokowi di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (24/7).
Ia menambahkan, pertanyaan terkait kelangkaan LPG 3 kg itu sebaiknya ditanyakan kepada Erick Thohir.
"Jadi mengenai kelangkaan nanti biar Pak Menteri BUMN yang jawab, karena menyangkut Pertamina di bawah beliau," jelas Jokowi sambil menunjuk Erick yang berdiri di sampingnya.
Baca Juga: Kepsek Bawa Kabur Tabungan Siswa, Pengacara Cek Data Tabungan ke Pihak Sekolah
Erick Thohir yang berdiri tepat di sisi kiri belakang Presiden Jokowi pun tampak mengangguk tanpa menyampaikan sepatah kata.
Kelangkaan LPG 3 kg terjadi di antaranya di Magetan dan Banyuwangi, Jawa Timur, serta beberapa daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber :