> >

Ditanya soal Kelangkaan LPG 3 Kg, Jokowi: Biar Menteri BUMN yang Jawab

Energi | 24 Juli 2023, 18:27 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau harga pangan di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir. (Sumber: Tangkapan layar Youtube Setpres)

MALANG, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) merupakan barang subsidi yang diperebutkan di tengah masyarakat.

Pernyataan tersebut untuk menjawab pertanyaan wartawan terkait kabar kelangkaan LPG 3 kg di beberapa daerah di Tanah Air.

"LPG itu terutama yang bersubsidi ini memang diperebutkan di lapangan dan itu hanya untuk yang kurang mampu, itu yang harus digarisbawahi," kata Jokowi di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023).

Ia menambahkan, pertanyaan terkait kelangkaan LPG 3 kg itu sebaiknya ditanyakan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

"Jadi mengenai kelangkaan nanti biar Pak Menteri BUMN yang jawab, karena menyangkut Pertamina di bawah beliau," jelas Jokowi sambil menunjuk Erick yang berdiri di sampingnya.

Erick Thohir yang berdiri tepat di sisi kiri belakang Presiden Jokowi pun tampak mengangguk tanpa menyampaikan sepatah kata.

Baca Juga: Kabar Gembira! Harga LPG Bright Gas 5,5 Kg Turun Rp4.000, yang 12 Kg Ikut Turun Rp9.000

Dilansir ANTARA, kelangkaan LPG 3 kg terjadi di antaranya di Magetan dan Banyuwangi, Jawa Timur, serta beberapa daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Ketentuan penyaluran subsidi LPG 3 kg sudah diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran.

Salah satu isi aturan tersebut menyatakan sasaran pengguna LPG tertentu, yakni 3 kg, hanya orang-orang yang terdata dan tercantum dalam data by name by address dengan peringkat kesejahteraan dari kementerian/lembaga terkait.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, ANTARA


TERBARU