> >

Uji Coba LRT Jabodebek: Skenario Rem Mendadak hingga Baterai Sumber Tenaga jika Mati Listrik

Ekonomi dan bisnis | 13 Juli 2023, 12:35 WIB
Pada saat uji coba LRT Jabodebek, Rabu (12/7/2023) kemarin, rangkaian kereta yang ditumpangi oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Dirut KAI Didiek Hartantyo, dan Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal sempat berhenti mendadak jelang Stasiun Cawang, Jakarta Timur. (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada saat uji coba LRT Jabodebek, Rabu (12/7/2023) kemarin, rangkaian kereta yang ditumpangi oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Dirut KAI Didiek Hartantyo, dan Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal sempat berhenti mendadak jelang Stasiun Cawang, Jakarta Timur. 

Ternyata, rem mendadak itu adalah bagian dari uji coba yang mengetes jika sewaktu-waktu ada kendala di depan dan LRT harus mengerem mendadak. 

Ternyata, setiap rangkaian LRT Jabodebek juga dilengkapi dengan baterai. Baterai ini yang menjadi sumber tenaga LRT jika listrik tiba-tiba mati. 

”Train attendant langsung laporkan ke operation control center (pusat kendali operasi) ada gangguan. Kalau situasi aman, kereta lanjut. Kami juga cek antisipasi tanggap darurat, seperti listrik padam. Ada baterai untuk kereta melaju sampai stasiun terdekat,” kata Risal Wasal dalam konferensi pers usai menjajal LRT Jabodebek, di Stasiun Dukuh Atas. 

Baca Juga: KAI Pertimbangkan Tambah Kuota Pendaftar Uji Coba LRT Jabodebek, Kini Sudah 24.000 Orang

Uji coba LRT yang dilakukan selama lebih dari satu bulan ke depan ini memang bukan sekadar operasional mengangkut penumpang. 

Tapi juga termasuk menjajal kesiapan stasiun, siatem pembayaran, SDM yang bekerja di LRT, hingga bagaimana menghadapi situasi kedaruratan.

Semua itu dilakukan bertahap mulai 12 Juli kemarin hingga 15 Agustus. Pada kesempatan yang sama, Dirut KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pada tanggal 27 Juli nanti uji coba LRT akan dilakukan sesuai dengan trayek operation. 

"Tadi di atas kereta kita lakukan evaluasi apa yang harus disempurnakan. Mulai dari sistem persinyalan, semua dikendalikan dari Operation Control Center (OCC) secara remote, kita sempurnakan ticketing, integrasinya, aksesnya," ujar Didiek dalam tayangan Breaking News Kompas TV. 

Baca Juga: Bocoran Tarif LRT, Rp5.000 untuk Kilometer Pertama, Paling Mahal Rp25.000

LRT Jabodebek dikelola oleh PT KAI. Pihak KAI juga akan bekerjasama dengan TNI, Polri, Basarnas, BNPT, dan rumah sakit-rumah sakit di sepanjang lintasan untuk menampung para penumpang LRT jika sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Keberadaan LRT Jabodebek memang sebuah terobosan baru di dunia transportasi RI. Lantaran LRT Jabodebek dijalankan tanpa masinis. Namun Kemenhub dan KAI menjamin angkutan massal itu aman karena ada sistem ATP (Automatic Train Protection). 

Dengan adanya ATP, LRT Jabodebek terlindungi dari Over Speed dan punya jaminan pengereman yang handal.

Selain ATP, LRT Jabodebek juga dilengkapi dengan ARS (Automatic Route Setting) ditambah Interlocking dan Zone Controller yang berfungsi untuk memastikan tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasi kereta LRT Jabodebek.

Baca Juga: LRT Jabodebek Beroperasi Tanpa Masinis, Hanya Ada 2 Petugas Ini di dalam Kereta

Aspek keamanan atau safety ini juga yang menjadi salah satu fokus utama uji coba.

"Aspek safety jadi yang utama, di satu sisi kita euforia punya kereta LRT baru. Tapi safety harus jadi kewajiban," ucap Menhub Budi Karya usai menaiki LRT dari Cibubur ke Dukuh Atas. 

”Sangat hati-hati. Kalau ada hal tertentu yang belum memungkinkan nanti kami usulkan ke Presiden untuk undur sebentar peresmian sampai pastikan aman,” katanya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU