Perdana, Toyota Ekspor Yaris Cross Hybrid ke 25 Negara, Menperin Minta ke Pasar Australia Juga
Ekonomi dan bisnis | 14 Juni 2023, 05:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengekspor mobil tipe bensin dan Hybrid Electric Vehicle (HEV) Toyota All New Yaris Cross ke 25 negara di kawasan Amerika Latin dan Asia.
Ini adalah ekspor perdana untuk All New Yaris Cross hybrid dan mobil listrik kedua produksi TMMIN.
Sebelumnya, Toyota mengekspor Kijang Innova Zenix yang hadir sejak November 2022 dan juga telah diekspor pada Februari 2023 lalu.
“Investasi kendaraan elektrifikasi Yaris Cross, saya mendapat laporan, mencapai Rp2,5 triliun dan kami mengharapkan bahwa model elektrifikasi produksi lokal kedua PT TMMIN ini akan memperoleh kesuksesan sebagaimana brother atau sister-nya Kijang Innova Zenix, baik bagi konsumen domestik dan pasar ekspor,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat acara pelepasan ekspor di Pabrik TMMIN Karawang 1 dan 2, Karawang Barat, Jawa Barat, Selasa (13/6/2023).
Menperin Agus juga mendukung target ekspor Toyota Yaris Cross versi bensin dan HEV pada tahun 2023 sebanyak 23.400 unit.
Jumlah itu mencapai 60 persen dari total volume produksi ke 25 negara di kawasan Amerika Latin dan Asia.
Selain itu, Agus meminta pihak TMMIN untuk melebarkan sayap dengan mengekspor Yaris Cross ke Australia.
Baca Juga: Diungkap Menperin, Jokowi Minta Toyota Pertahankan Nama "Kijang" Ternyata karena Hal Ini
"Tadi, dilaporkan bahwa akan ada 25 negara sebagai tujuan ekspor untuk Yaris Cross, namun dalam kesempatan ini, saya memerintahkan Anda, Mr Hau Quoc Tien, tolong lihat pasar Australia. Jadi, saya berharap bahwa Yaris Cross juga bisa menjadi bagian dari ekspor Toyota dari Indonesia ke Australian market," ujarnya.
Menurut Agus, ia mendapat laporan soal kebutuhan SUV (sport utility vehicle) yang cukup tinggi di Australia.
Peluang tersebut perlu jadi perhatian untuk bisa digarap.
Terlebih kriteria pasar Australia dinilai cukup tinggi, sehingga tentu pasar tersebut akan meningkatkan daya saing produksi Indonesia di tingkat global.
"Mereka (Australia) baru mencukupi SUV yang agak besar, tapi yang smaller size (ukuran lebih kecil) itu demand-nya masih luar biasa. Jadi, itu harus menjadi perhatian kita. Kalau sudah bisa mengekspor ke Australia, itu merupakan sebuah achievement tersendiri karena kriteria pasar Australia, berbeda. Dia, lebih tinggi," terangnya.
Menperin pun berharap permintaan kepada Deputy CEO of Asia Region and President for Toyota Motor Corporation dan President Toyota Motor Asia Pacific Hao Quoc Tien itu bisa ditindaklanjuti dalam pertemuan selanjutnya.
Baca Juga: Pengguna Motor Listrik Kini Bisa Bertukar Baterai dan Charger Meski Berbeda Merek
Menanggapi permintaan tersebut, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kajian karena pasar Australia cukup berbeda dengan pasar yang selama ini digarap Toyota.
"Pasar Australia ini berbeda karena dia pasar negara maju," katanya.
Bob mengatakan, karakteristik pasar Australia umumnya lebih menyukai jenis SUV.
Namun, pasar di Negeri Kanguru juga terbagi lagi menjadi mobil berkapasitas mesin besar untuk di wilayah luar perkotaan dan mobil-mobil untuk di perkotaan.
"Tapi memang standarnya, engine-nya lebih besar sehingga butuh penyesuaian," katanya.
Bob juga menyebut pasar ekspor akan lebih mudah digarap jika pabrikan otomotif lainnya juga ikut menggarap pasar tersebut. Hal itu diharapkan juga akan memudahkan dari sisi logistik.
Baca Juga: Luhut Soal Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik: Tidak Bisa Selesai Satu Periode Presiden
Ia juga berharap ke depan akan ada kebijakan dan insentif untuk membantu industri bisa menggarap pasar Australia seperti permintaan pemerintah.
"Kita berharap policy dan insentif yang diberikan oleh pemerintah," ujar Bob.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menyampaikan, produksi mobil hybrid Yaris Cross merupakan bagian dari komitmen Toyota Indonesia untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.
Kehadiran mobil hybrid juga memberikan lebih banyak pilihan model elektrifikasi dan kendaraan hemat bahan bakar bagi beragam lapisan konsumen.
“Yaris Cross buatan Indonesia dengan kandungan lokal 80 persen baik versi bensin maupun HEV juga ditujukan untuk pasar ekspor ke negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Asia, sehingga kami berharap dapat juga memberikan kontribusi ekonomi bagi bangsa Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga: Kejar Target Operasi Agustus, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diuji Coba Pada Kecepatan 220 Km/Jam
Warih mengatakan, teknologi hybrid pada tipe Yaris Cross dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sebesar 45 persen. Yakni dari semula menghasilkan 143 CO2 gr/km menjadi hanya 78 CO2 gr/km.
Teknologi ini juga lebih hemat bahan bakar dengan penambahan daya tempuh sebesar 83 persen dari semula 16,6 km/liter menjadi 30,3 km/liter.
Toyota Indonesia pada tahun 2023 menargetkan ekspor Yaris Cross versi bensin dan HEV sebanyak lebih dari 22.000 unit ke negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Asia.
Adapun pada 2025, ditargetkan ekspornya bisa mencapai sekitar 40.000 unit.
Toyota Indonesia juga mencanangkan target peningkatan volume ekspor kendaraan bermerek Toyota sebesar 5 persen di angka 316.000 unit di penghujung tahun 2023.
Selain meningkatkan volume ekspor, pada tahun ini Toyota Indonesia juga akan melakukan ekspansi negara-negara tujuan ekspor produk buatan SDM bangsa terutama Kawasan Afrika yang semakin berkembang.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber : Antara