Pengguna Motor Listrik Kini Bisa Bertukar Baterai dan Charger Meski Berbeda Merek
Ekonomi dan bisnis | 13 Juni 2023, 10:45 WIBPada kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan, BAMS juga akan dilengkapi dengan teknologi mutakhir.
Salah satunya adalah teknologi yang mampu memantau tingkat kesehatan baterai motor listrik yang digunakan.
"Dengan menggunakan teknologi canggih, IBC akan memantau kesehatan baterai dan melakukan pemeliharaan preventif. Serta mengoptimalkan siklus pengisian untuk memperpanjang umur baterai," ujar Luhut seperti dikutip dari Antara.
"Ini akan mengurangi biaya perawatan jangka panjang dan memberikan keandalan bagi pengguna kendaraan listrik," ujarnya.
Baca Juga: Viral Bocah Setop Bus di Tol Sawangan Minta "Om Telolet Om", Polres Depok Gelar Patroli
Turut hadir dalam acara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut menilai kehadiran BAMS akan berdampak pada tumbuhnya investasi dan rantai pasok kendaraan listrik.
"Dengan volume kendaraan listrik yang visible, investor akan melihat investasi di Indonesia adalah sesuatu yang menjanjikan. Investasi ini juga harus mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi kapitalis, terciptanya lapangan kerja, dan pemanfaatan bahan baku lokal," kata Luhut.
Luhut menyebut BAMS juga akan mempercepat upaya Indonesia mewujudkan zero carbon di 2060.
"Hari ini saya pikir menjadi istimewa. Ini adalah karya kolaborasi dari BUMN Indonesia bersama BUMN Tiongkok, sebagai bagian dari upaya Pemerintah dalam mendorong transisi energi menuju Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih awal," ujarnya.
Baca Juga: Resmi! Naik KRL, Kereta Jarak Jauh, hingga Pesawat Tak Perlu Pakai Masker
Ia berharap bahwa semua pihak yang terlibat dapat terus menjaga komitmen sebagai bagian dari platform ekosistem BAMS IBC untuk bersama-sama mengembangkan standardisasi industri kendaraan listrik roda dua berbasis baterai di Indonesia.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Gridoto.com, Antara