Daftar Online Uji Coba LRT Jabodebek Mulai 10 Juli, Bisa Buat Liburan Sekolah, Bayar Rp1
Ekonomi dan bisnis | 8 Juni 2023, 10:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Masyarakat bisa ikut menjajal LRT Jabodebek saat masa uji coba, mulai 10 Juli 2023. Pendaftaran bisa dilakukan secara online dan warga hanya perlu membayar Rp1.
Masa uji coba terbatas LRT Jabodebek berlangsung mulai 12 Juli hingga 15 Agustus.
Calon penumpang bisa mengikuti uji coba LRT Jabodeke dari Stasiun Harjamukti di Depok, Stasiun Jatimulya di Bekasi, dan Stasiun Dukuh Atas di Jakarta Selatan.
Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan, jelang berlakunya masa uji coba 1 Juli, masyarakat bisa mendaftar lewat tautan atau link yang akan dibagikan di media sosial resmi LRT Jabodebek. Salah satunya pada media sosial Instagram @lrt_jabodebek.
"Nanti masyarakat bisa akses medsos kita kemudian nanti di situ ada link, bagi masyarakat yang hendak ikut uji coba terbatas ini nanti mereka bisa mendaftarkan di situ," kata Kuswardoyo, Rabu (7/6/2023).
Baca Juga: Pengumuman! Mulai 12 Juli Warga Bisa Jajal LRT Jabodebek, Tarifnya Cuma Rp0 - Rp1
Tadinya, warga tidak perlu membayar atau alias gratis saat mecoba LRT saat soft launching.
Namun KAI ingin warga terbiasa dengan metode pembayaran nontunai atau cashless LRT, sehingga ditetapkan tarif sebesar Rp1. Sehingga penumpang tetap harus tapping kartu saat akan naik LRT.
"Sehingga nanti kami bisa melihat apakah sistem yang kita gunakan itu bisa berjalan atau tidak, normal atau tidak. Makanya kemudian kami terapkan sistem Rp1 pada saat nanti kita melakukan uji coba nanti," tuturnya.
Untuk 1 kali perjalanan, penumpang yang akan diangkut selama periode uji coba sebanyak 150 orang. Namun ia belum bisa memastikan ada berapa perjalanan kereta dalam 1 hari operasional LRT.
"Ya nanti, kami masih bahas di internal kita akan berapa perjalanan yang dimungkinkan untuk soft launching," ucap dia, dikutip dari Kompas.com.
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, pemerintah akan mensubsidi tarif LRT Jabobedek sebesar 35 persen hingga 40 persen. Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, subsidi itu akan diberikan untuk tarif terjauh. Yakni dari Stasiun Harjamukti, Depok hingga Stasiun Dukuh Atas.
Baca Juga: Segera Beroperasi Agustus, Tarif LRT Jabodebek Disubsidi dan Penumpang Cukup Bayar Rp15.000
"Yang jelas ada unsur subsidi, kita ada PSO (public service obligation). Kalau saya lihat skemanya dari jarak terjauh, dari Depok Harjamukti sampai Dukuh Atas, komponen subsidi 35 persen-40 persen, itu kalau jarak terjauh," kata Adita kepada wartawan di Gedung DPR Jakarta, Rabu (24/5).
Saat ini, besaran tarif LRT belum diputuskan dan masih dalam tahap pembahasan. Nantinya kepastian tarif LRT akan diatur dalam Keputusan Menteri (Kepmen) sebagai payung hukumnya.
"Kita lagi finalisasi karena kalau Peraturan Menteri (Permen) kan mesti ada penyelarasan dan sebagainya. Itu dalam tahap finalisasi. Setelah itu akan diturunkan dalam Kepmen. Nah itu dalam Kepmen itu angkanya akan keluar," ujar Adita.
Ia mengungkap LRT Jabodebek akan beroperasi resmi pada Agustus, bersamaan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sehingga tarif resmi LRT harus sudah keluar sebelum jadwal operasional.
Seperti diketahui, baik LRT maupun KCJB terus diuji coba sebelum dibuka untuk umum.
Baca Juga: Siap-Siap! Jam Masuk Kantor di Jakarta Bakal Jadi Pukul 08.00 dan 10.00 WIB!
"Ya harapannya sebelum Agustus harusnya selesai, karena Agustus kan sudah komersial, sudah berbayar. Kita upayakan pasti disosialisasikan dulu," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan tarif LRT Jabodebek yaitu Rp5.000 untuk jarak terdekat, untuk jarak terjauh Rp25.000. Sedangkan untuk tarif rata-rata adalah Rp15.000.
Dari jumlah yang diusulkan itu, pemerintah akan memberikan subsidi. Sehingga tarif resminya akan lebih murah.
"Ada progresifnya, jadi ada tarif rata-rata, jadi jarak terjauhnya itu kira-kira kalau yang kami usulkan ya yang belum ditetapkan adalah mungkin kira-kira Rp24.000 - Rp25.000 untuk jarak terjauh," kata Purnomo pada 17 Januari 2023.
"Kami sedang menunggu penetapan dari pemerintah dari Kementerian Perhubungan karena hal ini terkait dengan besaran subsidi yang akan diberikan pemerintah kepada operasional LRT," tambahnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com