Audit Forensik BSI Jalan 97 Persen, Kerugian Belum Bisa Ditaksir, Dana Nasabah Diklaim Aman
Perbankan | 26 Mei 2023, 10:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Perusahaan Bank Syariah Indonesia (BSI) Gunawan Arief Hartoyo mengatakan, proses pemeriksaan digital forensik terhadap serangan siber yang menganggu BSI telah mencapai 97 persen terselesaikan.
Tapi BSI belum dapat menjelaskan detail kesimpulan maupun kerugian terkait serangan siber yang dialami.
Hal itu ia ungkapkan pada konferensi pers bersama Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
“Saat ini proses digital forensik masih berlangsung kami juga sedang melakukan identifikasi apakah potensi maksimal yang dialami terkait dengan kondisinya, masih menunggu kesimpulan dari hasil akhir supaya kita tidak berspekulasi apa yang terjadi,” tuturnya.
Baca Juga: Muliaman Hadad Jadi Komut BSI, Ini Dewan Komisaris, Direksi dan Pengawas Usai Dirombak Erick Thohir
Ia menjamin dana tabungan seluruh konsumen yang disimpan tetap aman.
“Prioritas utama dari BSI dalam hal ini adalah kenyamanan dan keamanan, kami sampaikan bahwa dana konsumen aman, yang paling kita perhatikan itu,” kata Gunawan.
Ia mengakui, sistem layanan BSI memang sempat beberapa kali mengalami gangguan buntut dari serangan siber, sehingga menyebabkan nasabah tidak dapat melakukan transaksi.
Hal itu akibat adanya pembaruan dan pemulihan sistem. Namun kini seluruh layanan BSI telah kembali normal.
Baca Juga: BSI Gelontorkan Dana Rp580 M Untuk Perkuat IT Agar Tak Kebobolan Lagi
“Transaksi sudah berjalan normal kembali baik itu melawati ATM, layanan cabang, atau mobile banking,” ujarnya.
Meski BSI mengalami kasus serangan siber, Gunawan mengklaim kepercayaan nasabah terhadap BSI justru meningkat. Hal itu terlihat dari jumlah pembukaan rekening baru yang meningkat dua kali lipat.
Berdasarkan data BSI pada hari Selasa (23/5), jumlah pembukaan rekening baru mencapai 6.737 rekening, sedangkan sehari sebelumnya jumlah rekening baru hanya sebanyak 3.670 rekening.
Selain itu, ia mengatakan BSI telah melakukan beberapa langkah preventif seperti penguatan sistem keamanan digital dan pemutakhiran sistem teknologi informasi untuk menjamin dan mencegah serangan serupa di masa yang akan datang.
Baca Juga: Kasus BSI Bukti Kemanan Siber di Indonesia Lemah, dari Skala Satu sampai 10 Skornya 3
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi dan dewan komisaris Bank Syariah Indonesia, lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (22/5/2023).
Perombakan itu dilakukan buntut dari gangguan layanan BSI selama berhari-hari beberapa waktu lalu.
Nama Muliaman Hadad muncul sebagai Komisaris Utama BSI menggantikan Adiwarman Azwar Karim. Adapun Adiwarman Karim kini menjadi Wakomut BSI.
Berikut adalah susunan Dewan Komisaris BSI:
• Komisaris Utama/Independen: Muliaman D. Hadad
• Wakil Komisaris Utama/Independen: Adiwarman Azwar Karim
Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat
• Komisaris Independen: Mohamad Nasir
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :