Segera Beroperasi Agustus, Tarif LRT Jabodebek Disubsidi dan Penumpang Cukup Bayar Rp15.000
Ekonomi dan bisnis | 25 Mei 2023, 12:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah akan mensubsidi tarif LRT Jabobedek sebesar 35 persen hingga 40 persen. Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, subsidi itu akan diberikan untuk tarif terjauh.
Yakni dari Stasiun Harjamukti, Depon hingga Stasiun Dukuh Atas.
"Yang jelas ada unsur subsidi, kita ada PSO (public service obligation). Kalau saya lihat skemanya dari jarak terjauh, dari Depok Harjamukti sampai Dukuh Atas, komponen subsidi 35 persen-40 persen, itu kalau jarak terjauh," kata Adita kepada wartawan di Gedung DPR Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Baca Juga: Azas Tigor Nainggolan Ditunjuk Jadi Komisaris LRT Jakarta
Saat ini, besaran tarif LRT belum diputuskan dan masih dalam tahap pembahasan. Nantinya kepastian tarif LRT akan diatur dalam Keputusan Menteri (Kepmen) sebagai payung hukumnya.
"Kita lagi finalisasi karena kalau Peraturan Menteri (Permen) kan mesti ada penyelarasan dan sebagainya. Itu dalam tahap finalisasi. Setelah itu akan diturunkan dalam Kepmen. Nah itu dalam Kepmen itu angkanya akan keluar," ujar Adita.
Ia mengungkap LRT Jabodebek akan beroperasi resmi pada Agustus, bersamaan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sehingga tarif resmi LRT harus sudah keluar sebelum jadwal operasional.
Seperti diketahui, baik LRT maupun KCJB terus diuji coba sebelum dibuka untuk umum.
"Ya harapannya sebelum Agustus harusnya selesai, karena Agustus kan sudah komersial, sudah berbayar. Kita upayakan pasti disosialisasikan dulu," sebutnya.
Baca Juga: Segini Harga Tiket LRT Jabodebek yang Beroperasi Bareng Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan tarif LRT Jabodebek yaitu Rp5.000 untuk jarak terdekat, untuk jarak terjauh Rp25.000. Sedangkan untuk tarif rata-rata adalah Rp15.000.
"Ada progresifnya, jadi ada tarif rata-rata, jadi jarak terjauhnya itu kira-kira kalau yang kami usulkan ya yang belum ditetapkan adalah mungkin kira-kira Rp24.000 - Rp25.000 untuk jarak terjauh," kata Purnomo pada 17 Januari 2023.
"Kami sedang menunggu penetapan dari pemerintah dari Kementerian Perhubungan karena hal ini terkait dengan besaran subsidi yang akan diberikan pemerintah kepada operasional LRT," tambahnya.
Jika tarif terjuah yang sebesar Rp25.000 disubsidi 40 persen, maka pengguna akan dikenakan tarif Rp15.000.
Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo menyatakan, bagi para penumpang LRT, bisa membeli tiketnya dengan mudah.
Baca Juga: Jelang Gapeka 2023, Cek Jadwal Terbaru KA Bandara YIA dan Bandara Kualanamu yang Berubah per 1 Juni
Cukup menggunakan kartu elektronik yang saat ini sudah banyak digunakan.
Selain itu, seperti MRT Jakarta dan KRL, pihak LRT Jabodebek juga akan mengeluarkan kartu tersendiri.
"Nanti kedepannya kartu uang eletronik apa pun bisa digunakan untuk tapping di LRT. Bisa terintegrasi dengan transportasi umum lain juga. Kemungkinan ke depan kita buat (kartu multi trip LRT) tapi sementra ini untuk mempermudah bisa menggunakan kartu yang ada," tuturnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga pernah mengungkap harga tiket LRT jika berdasarkan tarif keekonomian.
Baca Juga: Naik 5 Persen! Ini Daftar Tarif Terbaru Tol Cipularang dan Padaleunyi yang Segera Berlaku
“Jika berdasarkan feasibility study tarif LRT Jabodebek adalah Rp. 24.000-25.000, tapi kita kenakan tarif Rp 12.000 jadi sekitar 50 persennya itu kita subsidi,” ujar Budi beberapa waktu lalu.
Menhub menambahkan nilai subsidi tarif LRT Jabodebek itu kira-kira berkisar Rp. 1 - 1,2 triliun per tahun selama 12 tahun. Sehingga totalnya sekitar Rp14 Triliun selama 12 tahun.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber :