> >

Pernah Hidup dari Iuran Warga, Berapa Kini Pendapatan TVRI dari APBN?

Ekonomi dan bisnis | 2 Mei 2023, 07:45 WIB
Gedung TVRI di Senayan, Jakarta (Sumber: Istimewa)

Diberitakan Harian Kompas, siaran pertama TVRI terjadi pada 24 Agustus 1962. Tetapi siaran tersebut masih sangat terbatas, mengingat pada saat itu televisi merupakan barang langka dan bernilai cukup mahal. 

Contohnya pada tahun 1965, dibarengi dengan pemasangan televisi di sejumlah tempat umum, seperti stasiun, terminal, dan kantor kecamatan, TVRI baru membangun proyek menara televisi di perbukitan Gantung, Gombal, dan Cemorosewu untuk meluaskan siaran di sekitar Jawa Tengah. 

Televisi yang dimiliki perseorangan mengenakan biaya yang lumayan. Selain dari pajak, pemilik televisi juga dikenakan iuran bulanan.

Misalnya pada tahun 1969, biaya pendaftaran sekali saja dikenakan Rp300 dengan ditambah iuran bulanan yang mencapai Rp200 per bulannya yang dibayarkan semuanya di Kantor Pos. Untuk mendaftarkan televisi, pemilik harus menunjukkan kuitansi pembelian. 

Baca Juga: Dirut TVRI Iman Brotoseno Akui Punya Kesalahan Masa Lalu yang Tak Disengaja

Sempat terjadi razia kepemilikan televisi pada saat itu yang dilakukan dari rumah ke rumah. Hal tersebut terjadi karena pada tahun 1971, tercatat hanya 11.000 televisi yang terdaftar di Tanah Air.

Padahal, faktanya, jumlah televisi yang ditonton masyarakat sekitar 150.000 unit. Akibatnya, pemilik televisi yang tidak membayar dan telat membayar, mendapatkan sanksi berupa denda.

Razia yang dilakukan pada 2 Juli hingga 27 September 1973 di Jakarta membuahkan hasil berupa temuan 4.308 pesawat televisi yang belum didaftarkan kepemilikannya. Selain itu, hasil dari razia tersebut, Daerah Pos I Jakarta menerima denda dan iuran sebesar Rp9.915.200.

Kemudian pada tahun 1 Januari 1974, mulai ditetapkan kenaikan iuran televisi menjadi Rp500 per bulan untuk pesawat televisi berukuran 6 inci ke bawah dan Rp750 per bulan untuk pesawat televisi ukuran 16 inci.

Sekarang, iuran televisi sudah tidak ada lagi. Ditambah lagi, kini televisi bukan lagi barang mewah. Kini, siaran televisi bisa dilihat dan digantikan dengan smartphone.

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU