Heru Budi Ingatkan Warga Jakarta yang Mudik Tak Bawa Saudara Saat Kembali ke DKI
Ekonomi dan bisnis | 12 April 2023, 12:03 WIBSementara itu, untuk target stunting di bawah 14 persen pada 2024, Heru mengimbau para pengurus RT dan RW terus membantu para ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya.
Serta membawa anaknya usia di bawah dua tahun (baduta) dan di bawah lima tahun (balita) ke posyandu agar gizi anak bisa terus terpantau.
Baca Juga: Jelang Lebaran 2023, Ramai Kasus Minta THR Warga, dari Ketua RT, Ormas hingga BNN Tasikmalaya
"Dengan kondisi anak terduga stunting terpantau, pengurus RT/RW bersama Dasawisma bisa sekaligus memastikan apakah bantuan dalam Program Intervensi Kemiskinan Terpadu yang diberikan sudah tepat sasaran," katanya.
Heru mengerahkan petugas lintas sektor untuk melakukan validasi data kemiskinan ekstrem di Jakarta, guna mendapatkan data lebih akurat sehingga intervensi bisa dipercepat.
"Saya minta agar seluruh jajaran turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data berbasis nama dan alamat yang akurat," ucap Heru.
Petugas lintas sektor itu mulai dari aparat kelurahan, Dinas Sosial DKI, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI, serta melibatkan petugas Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Dasa Wisma.
Menurut dia, validasi dan pemuktahiran data kemiskinan ekstrem merupakan bagian dari empat program intervensi kemiskinan terpadu.
Selain itu, upaya intervensi kedua yakni melalui program pengurangan beban pengeluaran bagi keluarga tidak mampu yang meliputi program bantuan/layanan sosial.
Baca Juga: Operasi Ketupat Digelar 18 April-1 Mei 2023, 146.475 Lokasi jadi Obyek Pengamanan
Program sosial itu di antaranya Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), bantuan pendidikan masuk sekolah untuk swasta dan Kartu Anak Jakarta untuk kebutuhan dasar nutrisi anak usia 0-6 tahun.
Selanjutnya, Kartu Peduli Anak dan Remaja Jakarta untuk anak dan remaja yang orang tuanya meninggal karena COVID-19, Kartu Lansia Jakarta dan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta.
Kemudian, Jaminan Sosial Kesehatan, subsidi pangan, subsidi air bersih, subsidi tangki septik, subsidi rusunawa dan subsidi transportasi.
Program intervensi ketiga yakni melalui program produktivitas dan pendapatan, seperti pelatihan keterampilan kerja, bursa kerja, dan kewirausahaan terpadu bagi wirausaha pemula.
Intervensi keempat yaitu melalui program pengurangan kemiskinan berbasis kewilayahan, meliputi penataan kualitas permukiman, program Keluarga Berencana (KB) bagi pasangan usia subur, serta pemberian makanan tambahan bagi lansia dan balita.
Heru menyebutkan tantangan untuk menekan kemiskinan ekstrem di antaranya mobilitas penduduk pendatang ke Jakarta dan kemudahan perpindahan penduduk dari luar KTP DKI.
Baca Juga: Tenaga Honorer Dihapus November 2023, MenPANRB Sebut Tak Ada PHK Massal
Meski begitu, ia memastikan penerima program intervensi kemiskinan terpadu tetap tepat sasaran.
Badan Pusat Statistik (BPS) mendata tingkat kemiskinan ekstrem di Jakarta per Maret 2022 sebesar 0,89 persen dari total penduduk DKI mencapai sekitar 10,7 juta jiwa.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara