> >

Catat! 5 Hal yang Perlu Dilakukan saat Cek Kondisi Ban sebelum Mudik Pakai Mobil Pribadi

Panduan | 26 April 2022, 20:28 WIB
Ilustrasi ban mobil. (Sumber: GridOto.com/Radityo Herdianto)

JAKARTA, KOMPAS.TV — Saat mudik Lebaran, tak sedikit masyarakat memilih untuk pulang ke kampung halaman dengan menggunakan mobil pribadi.

Selain lebih menghemat ongkos, mudik pakai mobil pribadi akan memudahkan masyarakat untuk melakukan mobilitas saat Lebaran. Baik itu untuk bersilaturahmi atau untuk piknik ke tempat wisata.

Sebelum melakukan perjalanan jauh dengan mobil, pemudik wajib mengecek kondisi ban demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan saat perjalanan.

Terlebih, ban merupakan satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan dengan permukaan jalan.

Berikut ini 5 hal yang harus dilakukan saat mengecek kondisi ban sebelum mudik pakai mobil pribadi menurut Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia Fachrul Rozi. 

1. Memperhatikan kembang dan tapak ban

Kembangan alur dan ketebalan tapak ban berfungsi untuk menjaga daya cengkram ban saat melaju di jalan raya, terutama saat melaju pada kondisi jalan basah atau hujan.

Ban dengan alur kembang yang sudah menipis dan mendekati indikator ketebalan (thread wear indicator/TWI) berpotensi menyebabkan kendaraan tergelincir atau aquaplanning saat melaju pada kondisi permukaan jalan yang basah.

Baca Juga: H-6 Lebaran, 168.512 Pemudik Sudah Tinggalkan Jawa Menuju Sumatera

Untuk melihat apakah ban masih memiliki alur kembang yang baik, para pengemudi dapat meraba atau melihat langsung kondisi ban.

Panduan indikator ketebalan tapak ban adalah 1,6 milimeter. Artinya, jika ketebalan kembang ban sudah menipis sehingga tersisa atau mendekati 1,6 milimeter, ban harus diganti.

2. Memeriksa tekanan angin pada ban

Para pengemudi wajib untuk memeriksa tekanan angin pada ban sebelum melakukan perjalanan jauh. Pastikan tekanan angin sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil yang bisa ditemukan pada pilar pintu mobil pada sisi pengemudi atau tutup tangki bahan bakar.

Tekanan angin rendah dapat memberikan tekanan (stress) yang berlebih pada bagian dinding ban sehingga dalam jangka panjang dapat menyebabkan pecah ban.

3. Pastikan beban muatan tidak melebihi batas maksimal

Sering kali para pemudik yang melakukan perjalanan, tidak hanya membawa diri dan anggota keluarga. Tetapi juga berbagai muatan barang untuk dibagikan kepada sanak saudara.

Namun, penting bagi para pengemudi untuk memperhatikan batas maksimal beban yang dapat ditanggung oleh kendaraan agar beban tidak berlebih (overweight).

Jika beban muatan melebihi batas bobot maksimal, akan membuat kendaraan menjadi lebih sulit untuk dikendalikan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

4. Pastikan ban serep dalam kondisi siap pakai

Sebelum mudik dengan kendaraan pribadi, pastikan ban serep dalam kondisi siap pakai. Artinya, ban memiliki tekanan angin yang sesuai atau sedikit lebih tinggi untuk mengantisipasi adanya penyusutan saat penyimpanan.

Selain itu, pastikan pula bahwa tidak ada retak pada ban serep. Tak kalah penting, ban serep harus disimpan dalam keadaan bersih untuk mencegah kerusakan lebih awal.

Baca Juga: Siap-Siap Mudik, 20 Kereta dari Stasiun Pasar Senen Akan Diberangkatkan ke Sejumlah Daerah di Jawa

5. Cek kelayakan pakai dan kondisi ban

Sebelum memulai perjalanan, lakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi ban. Pastikan tidak ada kerusakan, misalnya goresan/keretakan pada dinding ban, benjol, atau tambalan cacing.

Kondisi perawatan atau perbaikan ban yang tidak tepat dapat memicu terjadinya pecah ban saat melaju dengan kecepatan tertentu.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU