21 Ramadan, Wafatnya Ali bin Thalib: Pembunuhan Paling Keji dalam Sejarah Islam
Amalan | 24 April 2022, 04:25 WIB“Sunggguh kau tidak mengetahui, seiring dengan kepergiannya, manusia kehilangan kemuliaan, pemahaman dan pengetahuan,” papar Muawiyah.
Ia adalah sosok terhormat dan disebut Nabi sebagai pintu ilmu pengetahuan dan ia berpulang.
Baca Juga: Kisah Nabi Uzair, Dihidupkan Lagi setelah Wafat 100 tahun
Pembunuhan Paling Keji dalam Sejarah
Perisitwa wafatnya Ali di tangan Ibnu Muljam di bulan suci Ramadan ini dianggap sebagai salah satu pembunuhan paling keji dalam sejarah.
Betapa tidak, ketika Ali sedang menunaikan ibadah dan waktu itu bertepatan dengan bulan suci umat Islam, beliau malah dibunuh hanya karena beda pendapat dan pemahaman soal politik.
Dikisahkan, Ibnu Muljam sengaja datang ke Kufah, Irak, tempat Ali, untuk membunuhnya dengan membawa sebilah pedang yang sudah dilumuri dengan racun mematikan.
Dalam buku Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah karya Prof Dr Abdussyafi Muhammad Abdul Lathif, dikisahkan bagaimana Ali akhirnya wafat akibat racun mematikan tebasan pedang dari Ibnu Muljam.
“Tebasan pedang beracun itu sangat mematikan, sehingga tiada harapan bagi Ali untuk selamat dan sembuh,” tulisnya.
Ketika di penjara pun, Ibu Muljam tidak merasa bersalah. Bahkan, dikisahkan sempat negosiasi dengan Hasan, putra Ali bin Thalib, untuk membunuh Muawiyah sebagai ganti kebebasannya.
"Demi Allah, aku tidak akan membiarkanmu hingga api neraka melumatmu," kata Hasan.
Peristiwa yang begitu memilukan dan jadi noda dalam sejarah.
Kelak, sejarah mencatat, kelompok khawarij ini dan Ibnu Muljam mengilhami kelompok-kelompok ekstremisme yang kerap mengatasnamakan agama tapi justru berbuat keburukan. Wallahu a'lam.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV