Pidato Menggetarkan Rasulullah saat Fathul Makkah, Terjadi di Bulan Ramadan 8 Hijriah
Risalah | 23 April 2022, 05:05 WIBLantas, beliau membaca firman Allah QS Al-Hujurat ayat 13:
Hai manusia, sesungguhnya Kami mencipta kan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha MengenaI. (Al-Hujurat: 13).
“Wahai Kaum Quraisy, menurut kalian, apa yang akan kuperbuat?” tanya Nabi.
Orang-orang Quraisy pun menjawab. ”Kebaikan, engkau adalah saudara yang mulia dari saudara kami yang mulia,” paparnya.
Sabda Nabi, ”Aku akan mengucapkan kepada kalian seperti yang pernah diucapkan Nabi Yusuf kepada saudara-saudaranya. Hari ini tidak ada cercaan bagi kalian. Pergilah, kalian bebas.”
Sontak, dikisahkan, setelah pidato itu takbir menggema, umat Islam saling berpelukan dan tangisan haru pun berderai.
Rasulullah telah memberi tahu indahnya Islam yang ia bawa. Ketika harusnya lazimnya sebuah peperangan atau penaklukan, biasanya dilanjutkan dengan rampasan perang atau bahkan penghakiman, Rasulullah sebaliknya.
Rasulullah memberi ampun kepada kaum Quraisy yang sejatinya telah mengusir dirinya dari Makkah dan membuat beliau tersiksa bertahun-tahun. Bahkan, menyebutnya sebagai saudara.
Sebuah pidato yang menggetarkan tentang agama Islam sebagai agama yang penuh damai dan memaafkan, serta menjadikan Islam berkembang saat ini karena indahnya perilaku Nabi tersebut.
Sejarah mencatat, Fathul Makkah ini merupakan kemenangan terbesar umat Islam dan menjadikan Islam berkembang kian besar. Wallahu a’lam.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV