Berdasarkan Hadis, Ini 4 Aktivitas Rutin Nabi Muhammad di Bulan Ramadan
Amalan | 16 April 2022, 03:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Berdasarkan hadis, berikut ini merupakan empat aktivitas rutin yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika masuki bulan Ramadan.
Empat aktivitas ini tentu bisa kita ikuti dan turut amalkan sebagai salah satu ikhtiar untuk meniru perilaku baik Nabi. Lagipula, meniru Nabi seperti ini merupakan sunah.
Apalagi, bulan Ramadan 1443 Hijriah tahun ino akan memasuki fase 10 hari terakhir yang tinggal menunggu hari lagi.
Untuk itulah, empat aktivitas ini bisa mulai dilakukan agar Ramadan kian memberi keberkahan buat kita.
4 Aktivitas Rutin Nabi Muhammad di Bulan Ramadan
Pertama, Memperbanyak Tadarus Al-Qur’an.
Nabi ketika Ramadan datang, memperbanyak tadarus Al-Qur’an. Tentu saja, ini bisa kita ikuti sebagai upaya meniru hal baik dari Nabi.
Tadarus Al-Qur'an di bulan Ramadan dilakukan dengan cara menyimak bacaan orang lain yang sedang membacanya. Bisa dilakukan bergantian, baik di rumah bersama keluarga atau di masjid/musala.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abas yang mengatakan, Rasulullah Saw. itu orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadan. Pada waktu itu, Rasulullah melakukan tadarus Al-Qur'an bersama Jibril. Rasulullah membaca, Jibril pun menyimaknya. Kedermawanan Rasulullah bahkan lebih dahsyat dibanding angin yang berhembus kencang.” (HR Bukhari).
Baca Juga: Berdasarkan Hadis Nabi, Tiga Hal ini Baiknya Dijauhi saat Puasa Ramadan
Kedua, Lebih Banyak Bersedekah dan Infaq
Berdasarkan hadis di atas, Rasulullah Saw. lebih memilih banyak berinfak di bulan Ramadan. Bahkan, dikisahkan beliau memperbanyak infaq dan sedekah lebih banyak dibanding hari-hari biasa.
Ketiga, Tarawih atau Qiyamul Lail
Salat tarawih sendiri sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah. Rasulullah salat tarawih di masjid dan diikuti para sahabat. Namun hal tersebut hanya Rasulullah lakukan selama tiga kali. Setelah itu, Rasulullah melaksanakan salat tarawih di rumah.
Hal tersebut dilakukan agar salat tarawih tidak dianggap wajib. Atas dasar itulah, seperti yang kita kenal sekarang, ada yang salat tarawih dan witir 11 rakaat dan 23 rakaat. Bahkan, pada zaman Umar bin Abdul Aziz, salat tarawih bisa 36 rakaat.
Berapa rakaat pun dibenarkan dalam Islam. Artinya, salat tarawih pada dasarnya tidak ada batasan tertentu untuk jumlahnya.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Salat Tarawih, Ibadah Khusus Bulan Suci Ramadan
Keempat, Iktikaf khususnya sepuluh malam akhir Ramadan
Menjelang sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, Rasulullah menyibukkan diri iktikaf di dalam masjid. Ini berdasarkan riwayat ari Sayyidah Aisyah, istri beliau.
“Diriwayatkan dari Aisyah yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw. ketika memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadan, beliau fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah” (HR Bukhari).
Itulah empat aktivitas rutin Nabi Muhammad yang bisa diikuti selama Ramadan.
Wallahu a'lam.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV