Simak! Ini Berbagai Profesi yang Boleh Tak Berpuasa selama Ramadan
Panduan | 3 April 2022, 21:02 WIBSyarat pekerjaannya adalah tak bisa dilakukan selain di siang hari pada bulan Ramadan dan untuk menafkahi dirinya atau kelaurga seperti tukang bangunan atau kuli panggul.
Namun untuk diketahui ia harus berniat puasa pada malam hari dan berbuka pada waktu yang menurutnya sulit untuk berpuasa.
Sebagai catatan, jika orang tersebut merasa kuat, diperbolehkan untuk melanjutkan puasa sampai waktunya berbuka.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Dr Ali mencontohkan seorang petani yang bekerja di terik matahari yang panas.
Baca Juga: Masih Makan Sahur setelah Imsak, Apakah Puasa Menjadi Batal?
Dalam Busyro al-Kami karya Syekh Said Muhammad Baasyin, penjelasan mengenai diperbolehkannya pekerja berat tertera di sana.
"Ketika memasuki Ramadan, pekerja berat seperti buruh tani yang membantu menggarap saat panen dan pekerja berat lainnya, wajib memasang niat puasa di malam hari. Kalau kemudian di siang hari menemukan kesulitan dalam puasanya, ia boleh berbuka. Tetapi kalau ia merasa kuat, maka ia boleh tidak membatalkannya."
Dr Ali juga menyebut bahwa atlet yang melakukan pertandingan sebelum waktu berbuka diperbolehkan untuk tak puasa.
Dalam kondisi itu, menurutnya, seorang pemain atau atlet yang terikat dengan klubnya dengan akad bekerja dan menjadi sumber penghasilannya memiliki keringanan (rukhsah) baginya.
Menurutnya seorang pemain atau atlet yang terikat dengan klub atau akadnya bekerja dan menjadi sumber penghasilannya memiliki keringanan.
Baca Juga: KAI Commuter Izinkan Penumpang Berbuka Puasa di Dalam KRL
Ia pun boleh melanjutkan puasanya jika dirasa mampu. Dr Ali menambahkan terkait latihan, selama ia mampu mengatur waktu mereka, maka harus dilakukan pada malam hari agar tidak mengganggu puasanya.
Selain itu juga diwajibkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkannya setelah Ramadan dan sebelum memasuki bulan Ramadan mendatang, jika itu memungkinkan.
Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas.com