Apakah Makan Sahur saat Puasa Ramadan Hukumnya Wajib?
Risalah | 2 April 2022, 04:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Perkara makan sahur saat puasa Ramadan kerap disalahpahami. Bahkan, banyak yang menganggap bahwa hukumnya adalah wajib. Lantas, bagaimana jika tidak makan sahur, apa puasanya batal atau tidak sah?
Dalam buku Sejarah Puasa (Rumah Fiqih, 2021) karya Ustaz Ahmad Sarwat, Lc. MA dikisahkan tentang sejarah muasal dan hukum dari makan sahur yang kerap dimaknai sebagai bagian wajib dari prosesi puasa Ramadan.
Ternyata, makan sahur saat puasa bulan Ramadan hukumnya adalah sunah. Bukan sebagai syarat wajib berpuasa.
Makan sahur Sunah itu bermakna, jika dikerjakan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak mengakibatkan batalnya sebuah hukum alias tidak masalah. Puasa tetap bisa dilakukan meskipun tidak sempat makan sahur atau bangun kesiangan.
Meskipun hukumnya sunah, makan sahur dalam puasa Ramadan ternyata juga dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Meskipun makan sahur itu hukumnya sunah, namun secara tegas Rasulullah SAW menyebutkan bahwa makan sahur itu adalah hal yang membedakan antara puasa kita dengan puasa orang-orang terdahulu,” paparnya.
Puasa, dalam sejarahnya, juga dikenal di agama-agama sebelum Islam datang.
Baca Juga: Sejarah Puasa sebelum Islam Datang, Simak Penjelasan Berikut Ini
Penjelasan Makan Sahur Puasa Ramadan
Secara khusus, makan sahur ini nantinya yang membedakan puasa bagi muslim dengan puasa-puasa para agama terdahulu, seperti puasa agama para ahli kitab, baik nasrani maupun yahudi.
Hal itu bukan sekadar karangan para ulama, melainkan benar-benar sabda Rasulullah SAW yang termaktub dalam Sahih Muslim, salah satu kitab babon dalam Islam terkait sumber hukum Islam.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV