> >

Penutupan Pemakaman Umum di Jakarta, Tradisi Ziarah Kubur dan Petasan

Tradisi | 12 Mei 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

"Pada saat itu orang Betawi melakukan ziarah kubur terutama ke makam orang-orang shalih. Ziarah kubur tersebut diartikan bahwa orang yang diziarahi akan bergembira seperti bergembiranya orang yang masih hidup jika disuguhi hidangan yang nikmat dan lezat," tulis laman pemprov. 

Dalam ziarah itu, semua anak laki-laki diikutsertakan yang tujuannya mendidik dan membiasakan anak mengenal saudara atau orang tua leluhurnya yang telah meninggal. Kubur-kubur itu dibersihkan lalu ditaburi kembang dan membaca surat Yasin, dzikir serta tahlil.

Baca Juga: Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan

Ziarah kubur juga dilakukan pada hari kedua lebaran, biasanya di tanah wakaf kuburan, tiap keluarga kecuali kaum perempuan berkumpul di makam orang tua atau familinya. Orang tua yang paling banyak anak-cucunya biasanya yang paling ramai. 

Disebutkan, dulu ada kebiasaan membakar petasan di atas kuburan, tapi kebiasaan ini sudah ditinggalkan meski masih ada beberapa individu yang masih melakukannya. Waktu ziarah kubur ini dimanfaatkan pula untuk berlebaran karena bertemunya justru di lokasi tanah wakaf kuburan.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU