Bedug, dari Penanda Waktu Buka Puasa sampai Dijual Online
Cerita | 28 April 2021, 04:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Setiap kali tamu negara datang ke Jakarta, tak pernah dilewatkan untuk mampir ke Masjid Istiqlal. Dan hampir dipastikan tamu negara itu akan dibawa melihat bedug milik masjid terbesar di Asia Tenggara itu. Sesekali mereka mencoba instrumen yang terbuat dari kulit sapi itu, untuk dipukul.
Beberapa kepala negara yang pernah memukul bedug di Istiqlal antara lain mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Kanselir Jerman Angela Markel, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Ketua MPR China Mr. Yu Zhengsheng.
Bedug menjadi diplomasi budaya masyarakat Islam di Indonesia. Menteri Luar Negeri di zaman Orde Lama, Mohammad Roem (16 Mei 1908 – 24 September 1983), memiliki kisah bagaimana tabuhan bedug adalah saat yang ditunggu untuk menentukan awal puasa. Kisah yang dia tuturkan dalam buku Bunga Rampai dari Sejarah terbitan Bulan Bintang, Jakarta itu, menuturkan pengalamannya di Jakarta.
Baca Juga: Unik! Replika Bedug Berlapis Ribuan Kembang Goyang
"Dalam bulan puasa suara bedug itu peranannya penting dalam penghidupan orang kampung," kata Mohammad Roem, tokoh dalam perjanjian Roem-Royen itu.
Mohammad Roem mengisahkan kejadian itu pada tahun 1930-1940 ketika masih berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah lain di Jakarta. Namun, meski berpindah-pindah, Roem mengaku selalu akrab dengan tabuhan bedug dari masjid dan musala.
"Kemudian tiap hari di waktu sore bunyi bedug itu pada titik yang tepat membawa berita gembira bahwa kita sudah boleh makan dan minum lagi, serta rasa puas bahwa kita sudah beribadah puasa satu hari lagi," tambahnya.
Kini, bedug memang jarang ditabuh di masjid-masjid dan musala untuk menandai waktu salat. Namun, bukan berarti bedug kehilangan pamor. Bedug saat ini dijual di marketplace dalam berbagai ukuran dan harga.
Baca Juga: Mohammad Roem, Awal Puasa dan Tabuhan Bedug
Di Tokopedia, misalnya, bedug dijual seharga Rp 8 juta ukuran sedang. Terbuat dari bahan kayu dan kulit sapi serta ada ukiran di sampingnya.
Sementara di bukalapak, ada bedug dijual seharga Rp329 ribu. Harganya murah karena terbuat dari drum dan kulit kambing.
Biasanya bedug semacam ini dijual jelang lebaran, untuk menyambut malam takbiran. Dalam deskripsi penjual menuliskan bagi para pemesan, "Yang anda dapatkan, yaitu: 1. Bedug dengan bahan kulit kambing (barang sesuai gambar/foto), 2. Sepasang Pemukul Bedug".
Tampaknya, meski sudah tak banyak digunakan namun pamor bedug belum hilang.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV