> >

Kemenag: Tradisi Membangunkan Sahur Baik, tapi Harus Santun

Tradisi | 24 April 2021, 16:42 WIB
Direktur Urais dan Binsyar Kemenag Moh. Agus Salim (Sumber: kemenag.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama Moh Agus Salim mengatakan, tradisi masyarakat untuk membangunkan sahur warga dinilai baik.

Namun begitu, tradisi membangunkan sahur ini harus disampaikan dengan cara-cara yang sopan dan santun.

Menurut Salim, membangunkan sahur juga perlu memperhatikan hak pribadi orang lain.

Salim memisalkan orang yang sedang sakit, punya bayi atau anak kecil, atau warga nonmuslim.

Hak-hak privat seperti mereka itu, kata Salim, yang harus dijaga saat membangunkan sahur, supaya keutamaan dan keberkahan tetap terjaga.

Baca Juga: Cara Membangunkan Sahur Unik ala Suporter Bola

“Membangunkan sahur itu perbuatan baik, tapi juga perlu dilakukan dengan cara yang santun dan baik untuk menambah kualitas kebaikan itu sendiri," jelas Salim dikutip dari kemenag.go.id, Jumat (23/4/2021).

Menghargai hak-hak sesama tersebut, menurut Salim, sejalan dengan semangat yang didengungkan Kementerian Agama, yakni moderasi beragama. Beragama dengan mengedepankan rasa saling menghargai dan menghormati sesama. 

"Bahkan dalam diskursus moderasi agama tentu saja tidak hanya milik tradisi Islam, tapi juga untuk agama lainnya," kata Salim.

Baca Juga: Pertanyakan Cara Membangunkan Sahur yang Lagi Hits, Postingan Zaskia Mecca ini jadi Sorotan

Salim menyatakan perlu implementasi moderasi beragama di tengah kemajemukan dan multikultur masyarakat Indonesia.

Tujuannya, untuk merawat harmoni antar agama dan tradisi kebudayaan masyarakat setempat.

Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU