> >

Ketika Perang Jawa Berakhir di Bulan Ramadan dan Pangeran Diponegoro Ditangkap

Cerita | 19 April 2021, 04:00 WIB
Lukisan Penangkapan  Pangeran Diponegoro (Sumber:twitter Keraton Yogyakarta)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro mencapai puncaknya pada 1830. Pasukan Diponegoro mengalami kekalahan. Apalagi beberapa orang dekat pangeran seperti pamannya, Pangeran Ngabehi dan dua puteranya tewas secara mengenaskan di Pegununga Kelir.

Pada 21 Februari 1830 atau empat hari menjelang bulan puasa tiba, Pangeran Diponegoro tiba di Menoreh, Bagelen (kini masuk Purworejo) untuk mengadakan perundingan dengan perwakilan gubernur Jenderal sekaligus pejabat militer Henrik Marus Baron de Kock. 

Namun, karena de Kock masih di Batavia, Diponegoro dan pasukan bergerak menuju Magelang, tepatnya di sebuah  perkemahan di Matesih, dekat Kali Progo,  pada 8 Maret 1830.

Di sanalah mereka menjalankan ibadah puasa. Dan selama menjalankan puasa, tidak ada perang sebagaimana permintaan Diponegoro. 

Kala itu kondisi tubuh Diponogoro sudah lemah akibat perang bertahun-tahun dan memasuki hutan belantara. Terutama penyakit malaria yang menyerangnya. 

Baca Juga: Lama Tak Muncul, Prabowo Unggah Foto Bersama Keris Pangeran Diponegoro

Seorang pejabat militer Belanda Cleerens menggambarkan kondisi tubuh sang pangeran, "Lebih dari siapapun, (ia) membutuhkan istirahat. Seluruh tubuhnya terlihat sangat letih," demikian digambarkan dalam buku Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855) karya Peter carey yang diterbitkan KOMPAS.

Ketika memasuki Magelang, Diponegoro dan pasukan dielu-elukan dan disambut masyarakat. Pasukan pun membengkak menjadi 800 orang yang sebagian besar adalah bekas prajurit resimen kawal pribadi pangeran.

Ketika memasuki Magelang, mereka  bersorban dan jubah hitam dengan tombak terhunus.

Cleerens menngambarkan kedatangan Diponegoro dan pasukannya, "Diponegoro masih memiliki banyak pendukung, di mana-mana orang menghormati dan mengelu-elukan dia," demikian laporan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van den Bosch yang cemas kepada atasannya di Belanda. 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU