Buntut Kebakaran Depo Plumpang, Erick Thohir Copot Direktur Penunjang Bisnis Pertamina
Bumn | 8 Maret 2023, 13:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya mencopot direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi. Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, Dedi digantikan oleh Erry Widiastono, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina.
Pencopotan itu dilakukan sebagai akibat kebakaran Depo Plumpang Pertamina yang menewaskan belasan orang.
“Pak Dedi Sunardi yang digantikan sebagai Direktur Penunjang Bisnis. Sementara ditugaskan kepada Pak Erry Widiastono,” kata Pahala seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/3/2023).
Pencopotan direksi Pertamina ini sebelumnya pernah diungkapkan Erick Thohir beberapa waktu lalu. Ia menegaskan, direksi yang tidak bekerja dengan baik akan dicopot.
"Direksi Pertamina kan pernah saya copot, tapi kalau perlu saya copot lagi, ya saya copot lagi,” ujar Erick beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Imbas Kebakaran Depo Plumpang, Pengamat Sebut Dirut Pertamina Harus Mundur dan Diperiksa Polisi
Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Pengamat BUMN Herry Gunawan menilai, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
"Terutama Dirutnya harus tanggung jawab karena ini masalah teknis," kata Herry kepada Kompas TV, Selasa (7/3/2023).
Herry mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara Polisi, penyebab kebakaran Depo Plumpang adalah kelalaian dari pemeriksaan rutin yang dilakukan pekerja Pertamina. Ia pun menilai kelalaian itu sebagai tindakan kriminal.
Apalagi, Depo Plumpang adalah objek vital negara seperti halnya Kilang Pertamina Cilacap dan Kilang Pertamina Balongan yang juga sering terbakar.
"Nicke bukan hanya harus mundur dari jabatannya, tapi juga harus diperiksa oleh polisi. Karena sudah terlalu sering (kebakaran). Pemeriksaan terhadap direksi penting, agar jangan sampai kejadian serupa terulang di lokasi lainnya," ujar Herry.
Baca Juga: Alasan Sejumlah Pihak Tak Setuju Depo Pertamina Plumpang Dipindahkan: Bakal Kuras Anggaran Negara
Menurutnya, Depo Plumpang juga sangat vital bagi Pertamina yang bisnis utamanya adalah minyak. Pertamina harusnya bisa memastikan semua lini bisnisnya dari mencari sumur baru dan produksi minyak di hulu, sampai memasarkannya ke pelanggan.
"Depo Plumpang ini kan menopang distribusi minyak Pertamina, jadi harus dijaga," ucapnya.
Herry menuturkan, risiko kebakaran di Depo Plumpang harusnya lebih kecil jika dibandingkan dengan kilang yang dimiliki Pertamina. Karena depo hanyalah tempat untuk menyimpan minyak, sedangkan kilang merupakan tempat pengolahan minyak mentah menjadi BBM.
.
"Harusnya risikonya lebih kecil, kecuali ada yang merokok dekat tangki," sebutnya.
Dari pemeriksaan manajemen dan direksi Pertamina, akan diketahui celah yang menyebabkan kebakaran terjadi.
Baca Juga: Menengok Wujud Lahan Pelindo yang Rencananya Jadi Relokasi Depo Pertamina Plumpang
Misalkan, pihak Depo Plumpang sebenarnya sudah mengajukan proposal penggantian komponen tangki atau pipa sebagai bagian dari perawatan. Namun tak disetujui Direksi Pertamina hingga berakibat kebakaran.
Herry juga menyoroti peran Dewan Komisaris Pertamina, dimana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok duduk sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Ia memaparkan, Dewan Komisaris mempunyai komite audit yang berada langsung dibawahnya. Komite audit itu bertugas untuk memantau semua unit kerja Pertamina dan bekerja sama dengan bagian manajemen risiko yang ada di bawah Nicke sebagai Dirut.
Komite audit ini berhak untuk memanggil direksi jika menemukan masalah.
"Nah tapi dengan berulangnya kebakaran di aset-aset vital Pertamina, jadi pertanyaan juga apakah sistem itu berjalan atau tidak," kata Herry.
Baca Juga: Pro-Kontra Relokasi Permukiman Penduduk dan Depo Pertamina Plumpang, Siapa Harus Pindah?
Di sisi lain, sebenarnya mungkin saja Dewan Komisaris yang dipimpin Ahok sudah memberikan rekomendasi untuk perbaikan Pertamina. Namun eksekusinya tetap tergantung direksi sebagai pihak yang menjalankan perusahaan.
Ia juga menyoroti mayoritas anggota Dewan Komisaris Pertamina yang rangkap jabatan sebagai pejabat aktif di Kementerian/Lembaga. Sebut saja Sekretaris Jenderal Heru Pambudi yang juga menjabat Komisaris Pertamina.
Hal itu membuat Dekom Pertamina jadi tidak bisa maksimal mengawasi kerja Direksi. Muncul juga desakan agar Nicke diberhentikan dari posisinya. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dirinya bisa saja memecat Nicke namun itu bukan solusi yang diperlukan saat ini.
Nicke sendiri sudah menyampaikan permohonan maaf dan turut prihatin atas koban kebakaran pipa Depo pertamina plumpang.
Pertamina, kata lulusan ITB ini, menyatakan bersedia bertangung jawab penuh atas kerusakan rumah warga, korban kebakaran Depo Pertamina dan warga yang ikut terdampak.
"Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak," ujar Nicke dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/3/2023) malam.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com, Kompas TV