> >

Ekspor Mulai Melemah Meski Neraca Dagang Surplus, Sektor Ini yang Jadi Penopangnya

Ekonomi dan bisnis | 15 Februari 2023, 15:42 WIB
Tumpukan peti kemas di kawasan Pelabuhan Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/11/2022). Badan Pusat Statistik mencatat, kinerja ekspor Indonesia mulai melemah pada Januari 2023, jika dibanding Desember 2022. (Sumber: Kompas.tv/Ant )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Pusat Statistik mencatat, kinerja ekspor Indonesia mulai melemah pada Januari 2023, jika dibanding Desember 2022.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah mengatakan, secara bulanan atau month to month (mtm), ekspor Indonesia turun 6,36 persen dibanding Desember 2022 yang sebesar 23,83 miliar dollar AS.

Lalu jika dibanding Januari 2022, nilai ekspor pada Januari 2023 memang naik 16,47 persen. Dimana ekspor pada Januari 2022 sebesar 19,17 miliar dollar AS, lalu menjadi 22,31 miliar dollar AS.

Namun, tingkat pertumbuhannya itu lebih lemah dari periode Januari 2022-Januari 2021 sebesar 25,32 persen.

Baca Juga: Bos Freeport: Mobil Listrik Butuh Tembaga Lebih 5 Kali Lebih Banyak Dari Mobil Konvensional

"Penurunan ekspor secara total ini melanjutkan penurunan yang terjadi di bulan sebelumnya pada Desember 2022," kata Habibullah dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/2/2023).

Ia menyebut ekspor minyak dan gas jadi penopang ekspor Januari 2023.  Ekspor migas menjadi satu-satunya yang mencatatkan pertumbuhan, sebesar 0,98 persen pada Januari 2023.

"Adapun ekspor migas mengalami peningkatan 0,98% didorong peningkatan hasil minyak yang naik 71,41 persen menjadi US$ 545,5 juta," ujar Habibullah.

Sedangkan untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan turunnya 0,71 persen, tambang dan lainnya turun 12,66 persen, serta industri pengolahan turun 5,03 persen secara mtm.

Baca Juga: Baru Diluncurkan, Ini Penampakan All New Agya dan Toyota Agya GR Sport

Sedangkan untuk pertanian, yang turun adalah ekspor komoditas kopi, jagung, dan sayur-sayuran. Lalu untuk ekspor di sektor pertambangan yang turun adalah dari komoditas bijih tembaga, batu bara hingga lignit.

Kemudian untuk industri pengolahan komoditas ekspor yang mengalami penurunan adalah komoditas kelapa sawit serta timah.

Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Januari 2023 membukukan surplus selama 33 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Neraca perdagangan Indonesia Januari 2023 mengalami surplus sebesar 3,87 miliar dollar AS pada Januari 2023.

Baca Juga: Buwas Ungkap Pengoplos Beras Premium Bulog akan Selundupkan ke Timor Leste, demi Keuntungan Pribadi

Surplus itu terdiri dari nilai ekspor yang mencapai 22,31 miliar dollarAS, atau turun 6,36% dibanding ekspor Desember 2022. Sedangkan dibanding Januari 2022, nilai ekspor naik sebesar 16,37%.

Lalu nilai impor Indonesia Januari 2023 mencapai  18,44 miliar, turun 7,15% dibandingkan Desember 2022 atau naik 1,27% dibandingkan Januari 2022.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU