Soal Tarif Borobudur Rp150 Ribu Untuk Wislok dan Rp500 Ribu Bagi Wisman, TWC: Tunggu Resminya Saja
Ekonomi dan bisnis | 15 Februari 2023, 06:25 WIBMAGELANG, KOMPAS.TV- General Manager (GM) Unit Borobudur PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (TWC) Jamaludin Mawardi, meminta masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi harga tiket masuk Taman Wisata Candi Borobudur.
"Tentunya nanti segala kebijakan yang diambil, kalau itu sudah di level kementerian mestinya kami akan mengikuti saja," kata Jamal seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/2/2023).
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno menyebutkan rencana tiket masuk Borobudur untuk wisatawan nusantara atau lokal (wislok) antara Rp100 ribu hingga Rp150 ribu dan wisatawan mancanegara (wisman) Rp500 ribu.
"Tunggu pengumuman resminya saja, pada saatnya pasti akan diumumkan segera mungkin setelah semua difinalkan pasti ada momentum diumumkan kepada publik," ujarnya.
"Harga itu baru konsep dan usulan tinggal nanti setelah difinalkan disetujuinya berapa nanti yang akan diumumkan," tambahnya.
Ia menyampaikan dulu juga sempat diwacanakan Rp750 ribu dan belum diimplementasikan di lapangan tetapi sudah dikonsumsi publik.
Sehingga saat ini pihak TWC baru akan mengumumkan kalau sudah ada tarif resminya.
Baca Juga: Soal Singa Tabrak Mobil, Sandi Imbau Pengunjung Pahami Perilaku Hewan Seperti Habitat Aslinya
Komunitas Borobudur minta penjelasan detil
Sementara itu, menurut Ketua Komunitas Pesona Magelang Kirno Prasojo, perlu penjelasan lebih detail tentang tiket masuk ke Taman Wisata Candi Borobudur.
"Jangan mudah menyampaikan statemen harga tiket Borobudur karena kunjungan Borobudur sampai sekarang masih rendah karena stigma masyarakat luas itu harga tiket mahal Rp750 ribu, padahal sebenarnya tetap Rp50 ribu, cuma belum bisa naik candi," tutur Kirno.
Ia berharap pihak TWC nanti menjelaskan dengan baik, tarif yang dikenakan sudah termasuk apa saja.
Saat ini, harga tiket masuk Borobudur Rp50 ribu tidak ada kenaikan tiket, tetapi kalau mau naik candi, pengunjung harus tambah beli sandal upanat dan harus memakai pemandu sehingga tambah biaya.
"Jadi masuknya itu tetap Rp50 ribu, jadi kalau biro-biro wisata mau membuat paket itu bisa pas. Jadi di Taman Wisata Candi Borobudur itu ada pilihan, kalau sudah masuk dan mau naik candi tambah beli sandal upanat dan pemandu, kemudian kalau mau naik dokar tambah Rp100 ribu, mau naik mobil listrik bayar lagi, begitu saja, jadi masuknya tetap Rp50 ribu," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan usulan tarif baru Candi Borobudur telah mendapat persetujuan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Pengembang Meikarta Cabut Gugatan terhadap Konsumen, Siapkan Skema Refund Unit Apartemen
Sandi juga akan melapor kepada Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin jika PT TWC sudah siap.
"Jadi, ancer-ancer-nya menurut saya yang nanti TWC akan kaji itu antara Rp100 ribu dan Rp150 ribu dan wisatawan mancanegara itu Rp500 ribu. Itu nanti akan difinalkan oleh TWC," ujar Sandi beberapa waktu lalu.
Sementara, untuk kapan berlakunya tiket dengan tarif baru, Sandi menyerahkan ke PT TWC, termasuk kesiapan para pemandu wisata.
Diungkapkan pula bahwa wisata Candi Borobudur juga telah diujicobakan kepada sekitar ratusan peserta ASEAN Travel Forum (ATF) 2023 dan telah berjalan lancar.
Saat uji coba, para peserta ATF 2023 mendapatkan pengalaman untuk paket edukasi dan konservasi. Adapun paketnya meliputi sandal upanat yg sesuai dengan relief Borobudur untuk menahan degradasi dari batu batuan candi dan juga paket Informasi (pemandu wisata).
Penetapan tarif masuk Borobudur sempat ramai pada pertengan tahun 2022 lalu.
Kala itu, harga tiket Borobudur diwacanakan mencapai Rp 750.000 per orang. Harga tersebut meliputi tiket masuk hingga naik ke atas Candi Borobudur.
Baca Juga: Sepanjang 2022 KAI Temukan 4.984 Barang Penumpang Tertinggal, Totalnya Rp4 Miliar
"Sebagai wujud keberpihakan kita pada dunia pendidikan, maka untuk pelajar hanya ditetapkan Rp5.000. Inilah jawaban kenapa kok mahal, seolah-olah jadi komersial. Tidak, bukan komersial, alasannya beda-beda. Oleh karenanya untuk pelajar hanya Rp 5 ribu," kata Dirut TWC Edy Setijono seperti dikutip Antara, Senin (6/6/2022).
Edy menjelaskan, akses khusus kepada pelajar ini akan diberikan sebanyak 20 hingga 25 persen dari total kuota 1.200 orang per hari. Sehingga, tak semua pengunjung dari pelajar bisa naik ke atas Candi Borobudur apabila kuotanya sudah habis.
Untuk pengunjung yang hanya ingin berfoto-foto dan tidak termotivasi belajar sejarah langsung dari relief Candi Borobudur, bisa cukup mengunjungi pelataran candi saja. Mereka cukup membayar Rp50.000 yang berlaku untuk area pelataran candi dan sekitarnya.
Diketahui, kenaikan harga tiket tersebut bertujuan untuk membatasi jumlah pengunjung sehingga kondisi candi sebagai cagar budaya tetap ini tetap lestari.
Dony menyebut, faktor konservasi dalam rangka menjaga keberlangsungan candi menjadi fokus utama dalam penetapan jumlah kunjungan yang menaiki candi (carrying capacity) sehingga tidak merusak kondisi peninggalan bersejarah ini.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara, Kompas TV