> >

Perhatian! Stasiun MRT Thamrin Dibangun, Ada Rekayasa Lalu Lintas 12 Februari-15 Juni 2023

Ekonomi dan bisnis | 14 Februari 2023, 06:59 WIB
Aktivitas pekerja di lokasi proyek MRT Jakarta fase 2A paket kontrak atau CP 201 di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (8/1/2022). Dishub DKI akan mengadakan rekayasa lalu lintas pada 12 Februari-15 Juni 2023 di area pembangunan Stasiun Thamrin. (Sumber: KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

Adapun pembangunan paket kontrak atau CP 201 dari fase 2A sudah mencapai 50,18 persen dan segera berlanjut dengan proses pembangunan terowongan dari Monas ke Harmoni. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Tol Cisumdawu Beroperasi Akhir Februari, Bisa Untuk Mudik Lebaran 2023

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo menyampaikan,, per 15 Januari 2023, kemajuan pembangunan konstruksi CP 201 sudah 50,18 persen.

CP 201 merupakan bagian dari cakupan pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A yang membangun konstruksi dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Harmoni.

"Konstruksi stasiun juga jalur kereta berupa konstruksi bawah tanah. Ada dua stasiun yang dibangun di CP 201, yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas," ujarnya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dalam Forum Jurnalis 25 Januari 2023 menjelaskan, untuk Stasiun Monas, berlangsung sejumlah pekerjaan. 

Di antaranya pekerjaan pengecoran roofslab gardu induk; pekerjaan pengecoran kolom dan instalasi ventilasi penyedot udara; pengecoran slab ventilation tower; pengeboran tunnel northbound atau terowongan ke arah utara dari Thamrin ke Monas telah selesai (breakthrough) pada 15 Desember 2022.

Baca Juga: Dirlantas Bakal Tambah Titik Putaran Balik di Jakarta yang Akan Ditutup Tahun Ini

Saat ini kontraktor pelaksana tengah persiapan pengeboran terowongan (tunnel) dari Monas menuju Harmoni. Untuk keperluan itu, pada 5 Februari-6 Maret 2023, kontraktor pelaksana pekerjaan konstruksi CP 201 akan memasang extensometer. 

"Alat tersebut berfungsi sebagai alat monitoring untuk memantau pergerakan permukaan tanah selama pengeboran terowongan dari Stasiun Monas menuju Stasiun Harmoni," ucap Tuhiyat. 

"Alat monitoring tersebut juga bertujuan untuk mengelola dan memitigasi risiko pergerakan atau penurunan tanah yang mungkin terjadi. Dengan begitu, pekerjaan pengeboran dan konstruksi dapat berlangsung dengan aman," ucapnya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.id


TERBARU