> >

Cadangan Minyak Dalam Negeri Diperkirakan Hanya Bertahan 10 Tahun Lagi, Apa Langkah Pemerintah?

Ekonomi dan bisnis | 11 Februari 2023, 12:18 WIB
Sumur ekplorasi minyak bumi PT Saka Energi Indonesia di Blok Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Ilustrasi - Cadangan minyak bumi Indonesia menipis. (Sumber: Kompas.TV/Ant)

 

"Ini sudah sejak 2015. Problemnya apa? 'Problemnya gas, Pak'. Kalau gas dari dalam negeri tidak cukup, apakah tidak bisa gas kita impor agar pabriknya ini jalan? Saya nggak tahu, bertahun-tahun kita diamkan saja aset sebesar ini. Itulah yang saya tugaskan kepada Menteri (BUMN) Erick Thohir, untuk bisa dijalankan dua-duanya," beber Presiden Jokowi.

Saat ini, imbuh Presiden, baru PIM yang dijalankan. Sementara AAF disebutnya masih memiliki banyak masalah sehingga harus dilihat dan dihitung terlebih dulu.

Baca Juga: Pertamina Temukan Cadangan Migas di Aceh, Jawa Barat, dan Papua

"Nggak apa-apa jalan dulu satu. PIM-1 dan PIM-2, jalankan. Kebutuhan gas dicarikan. Ini kebutuhan dasar yang kita inginkan, kok dibiarkan saja. Ini yang kita kerjakan," sambungnya.

Namun, Arifin Tasrif menuturkan, kendala pasokan gas untuk dua pabrik pupuk tersebut sudah diselesaikan.  

"Sudah aman. Jadi, gas dari Aceh, kan, ada dua pabrik. Sudah habis sebetulnya yang sumber dari Arun, (tetapi) lalu ada dari Blok A dan B. Itu hanya untuk satu pabrik. Sementara pabrik satu lagi, sementara ini dari suplai LNG (gas alam cair) yang kita alihkan. Kebutuhan pada 2023 sudah diamankan," terangnya.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.id


TERBARU