> >

Buwas Ungkap Pengoplos Beras Premium Bulog akan Selundupkan ke Timor Leste, demi Keuntungan Pribadi

Ekonomi dan bisnis | 10 Februari 2023, 16:40 WIB
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengungkapkan, para tersangka pengoplos beras Bulog berencana menyelundupkan beras itu ke Timor Leste. Hal itu terungkap dari penangkapan Satgas Pangan Polda Banten terhadap tujuh tersangka pengoplos beras Bulog. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Dina Karina )

SERANG, KOMPAS.TV - Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengungkapkan, para tersangka pengoplos beras Bulog berencana menyelundupkan beras itu ke Timor Leste.

Hal itu terungkap dari penangkapan Satgas Pangan Polda Banten terhadap tujuh tersangka pengoplos beras Bulog.

"Ada indikasi beras ini akan diselundupkan ke Timor Leste. Dari Bulog beli Rp8.300 langsung dijual Rp11.800. Di pasaran jadinya rata-rata Rp12.000. Apalagi beras Bulog ini kan beras premium," kata Buwas di Mapolda Banten, Serang, Banten, Jumat (10/2/2023).

Ia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Banten, setelah menemukan adanya beras Bulog yang dijual menjadi beras premium, di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: 350 Ton Beras Bulog Oplosan Disita, 7 Pelaku Ditangkap di Banten

"Penangkapan ini tindak lanjut dari kegiatan pengawasan penyaluran beras. Ini seperti saya lakukan di awal, distribusi beras untuk intervensi pasar karena harga beras mahal sampai Rp12.000 per kilogram (kg)," ujar Buwas dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

Mantan Kabareskrim Polri itu menyampaikan, awalnya Bulog mengimpor 500.000 ton beras dari sejumlah negara, sejak akhir tahun lalu hingga Februari ini. Tujuannya untuk menstabilkan harga beras yang naik karena belum masuk musim panen raya.

Namun setelah beras impor masuk, harga beras tak kunjung turun. Padahal beras Bulog sudah diserap oleh pedagang lewat operasi pasar. Bulog menjual beras impor yang kualitasnya bagus, seharga Rp8.300 per kg.

Harapannya, harga beras di konsumen akan turun dan paling tinggi sebesar Rp9.450 per kg.

"Bulog memang mendatangkan kualitas nomor 1, yaitu beras premium dari beberapa negara. Namun setelah sampai Indonesia kita akan distribusikan dengan harga pemerintah, yaitu Rp8.300," tutur Buwas.

Baca Juga: Bagikan KUR di Aceh, Jokowi: Jangan Dibelikan Mobil Hati-hati Nyicilnya

"Sudah banyak yang kita turunkan. Hanya pada akhirnya tidak menurunkan harga beras di lapangan. Beras tetap bertahan dengan harga mahal, dan rata-rata harga premium semua," tambahnya.

Lantaran beras Bulog kualitasnya bagus dan harganya murah, Buwas menyebut ada pedagang yang mau ambil keuntungan sendiri dengan mengemasnya sebagai beras premium. Beras itu kemudian dijual seharga Rp12.000 per kg.

Pelaku, kata dia, mencari keuntungan sendiri tanpa memikirkan masyarakat.

"Hari ini terbukti, dan pengawasan tidak hanya di Banten karena saya sudah mendengar dan sudah dilakukan oleh jajaran kepolisian bahkan beras di Cipinang hari ini bisa jalan ke Papua, dan itu dijual dengan harga sangat mahal," ucapnya.

Satgas Pangan Polda Banten menangkap tujuh orang tersangka pengoplos beras Bulog menjadi beras premium. Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto mengatakan, para tersangka ditangkap di sejumlah daerah di Banten, yakni Kab. Lebak. Kab. Serang, dan Kota Serang.

Baca Juga: Saat Ketua DJSN Absen Rapat dan Data Tak Lengkap, DPR: Tak Profesional, Belum Siap Gelar KRIS

"Barang bukti yang didapatkan 350 ton beras Bulog yang sudah di-repacking, 5 timbangan digital, 6 mesin jahit, 8 ribu karung bekas Bulog, 10 ribu karung beras premium berbagai merek," kata Didik di Mapolda Banten, Serang, Jumat (10/2/2023).

Pada kesempatan itu, para tersangka dihadirkan beserta barang bukti yang disita polisi. Didik menuturkan, penangkapan ini berawal dari temuan adanya beras Bulog yang  yang dioplos di Pasar Beras Induk Cipinang beberapa waktu lalu.

Beras bulog dicampur dengan beras premium kemudian dijual dengan harga minimal  Rp12.000 per kg.

"Motifnya mencari keuntungan pribadi," ujar Didik.

"Modusnya me-repacking beras Bulog dan memcampurnya menjadi beras premium berbagai merek," tambahnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU