> >

DPRD DKI Sebut Wisma Atlet Jadi Sarang Kuntilanak, Pengamat: Jangan Dialihfungsi Jadi Rusun

Kebijakan | 6 Februari 2023, 06:49 WIB
Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi diberhentikan secara bertahap karena tidak adanya pasien yang dirawat mulai Sabtu (31/12). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah tak lagi difungsikan sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19, muncul usulan agar Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, dijadikan rusun. Namun, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menilai, sebaiknya hal itu tidak dilakukan.

Ia menilai, jika Wisma Atlet dijadikan rusun, tidak ada lagi fasilitas serupa yang mumpuni di Jakarta. Terlebih dalam beberapa waktu ke depan cukup banyak agenda olahraga internasional yang akan diselenggarakan di Jakarta seperti Piala Dunia U20, Formula E dan lainnya termasuk olimpiade.

"Lebih baik kembali ke rencana semula dibangunnya gedung-gedung itu, namanya Wisma Atlet berarti tetap dan diutamakan untuk para atlet dan kegiatan-kegiatan olahraga internasional," kata Nirwono seperti dikutip dari Antara.

Nirwono yang juga Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan itu mengatakan, jika rencana alih fungsi tersebut ingin dijalankan, dia berpandangan bahwa sebaiknya ada pengkajian lagi terhadap rencana-rencana kota Jakarta ke depan.

 

"Jika pemerintah berencana menjadikan Jakarta kota olahraga dunia dengan berbagai kalender kegiatan olahraga internasional bahkan menargetkan menjadi tuan rumah olimpiade, maka keberadaan Wisma Atlet harus dipertahankan dan dipelihara dengan baik," tuturnya.

Baca Juga: Urbanisasi ke Jakarta Naik, Heru Budi: DKI Punya RS Bagus, Bansosnya Ada 17

Sementara untuk kebutuhan rusun, Jakarta harus membangunnya sendiri dengan kemampuan penganggaran daerah yang sangat besar.

"Jadi jangan ada kesan Pemda DKI mau gampangnya saja, harusnya Pemda DKI membangun lebih banyak rumah susun untuk warga DKI sendiri dengan APBD DKI yang cukup besar," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memproses alih fungsi Wisma Atlet Kemayoran menjadi rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Ida menjelaskan, wacana itu sudah bergulir sejak sebelum COVID-19. Namun urung direalisasikan lantaran wisma itu dipakai sebagai tempat perawatan pasien COVID-19.

"Saya sudah diskusi dengan Pak Saefullah (eks Sekda) baru tahap diskusi lalu COVID-19, akhirnya dipakai COVID-19," kata Ida.

Baca Juga: Herus Budi Sebut Penanganan Kemiskinan di Jakarta Terkendala Pendatang, Minta RT/RW Lakukan Ini

"Sekarang mumpung saya ingat, saya pikir tidak ada salahnya juga Pemda DKI memproses itu, untuk kita minta, jadikan rusun atasnya, bawahnya kita buat rumah sakit, rumah sakit anaklah, kita kan butuh," ujar Ida dalam rapat Komisi D, Rabu (1/2/2023).

Hal serupa sudah pernah dilakukan oleh Pemprov DKI terhadap Rusun Pasar Rumput. Rusun tersebut dibangun oleh pemerintah pusat, namun pengelolaannya telah diserahkan kepada Pemprov DKI.

"Kita sudah berhasil yang di Pasar Rumput, nah sekarang tambah lagi Wisma Atlet, daripada mangkrak, lama kosong, banyak kuntilanaknya," ucap Ida.

"Banyak kuntilanak, pak, serius, karena dekat rumah saya. Saya tahu itu tempatnya kuntilanak," ujarnya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menegaskan akan mengikuti kebijakan pemerintah pusat soal pengelolaan Wisma Atlet karena lahan tersebut milik Sekretariat Negara (Setneg).

"Kami masih bahas, saya ikut kebijakan pemerintah pusat," sebut Heru.

Sebagai informasi, Wisma Atlet Kemayoran berada di lahan milik Setneg dan pembangunannya dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk kebutuhan Asian Games 2018.

Baca Juga: Ada Pedagang Diduga Oplos Beras Bulog di Pasar Induk Cipinang, Harga Rp8.900 Dijual Rp12 Ribu

Setelah kompetisi olahraga itu selesai, ada rencana alih fungsi untuk menjadi rumah susun sewa, tapi kemudian gedung tersebut digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19 sejak Maret 2020.

Seiring terkendalinya kasus COVID-19, pemerintah resmi menutup operasional Wisma Atlet sebagai tempat perawatan COVID tepat pada akhir Desember 2022.

Wisma Atlet Kemayoran dibangun di lahan seluas 10 hektare dengan biaya sekitar Rp3,4 triliun. Kompleks dengan 10 menara tersebut bisa menampung hingga 22.200 orang.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU