> >

Cuaca Buruk, Harga Cabai di Karimunjawa Tembus Rp200.000/Kg, Stok Sembako Menipis

Ekonomi dan bisnis | 28 Desember 2022, 07:41 WIB
Warga Karimunjawa memuat sembako dan sayuran ke kapalnya di Pelabuhan Jepara, Jawa Tengah, Selasa (27/12/2022). Bahan pangan itu akan dibawa ke Karimunjawa karena stoknya semakin menipis. (Sumber: Tribunmuria.com)

JEPARA, KOMPAS.TV- Cuaca buruk menyebabkan harga sembako, sayuran, dan cabai melonjak di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Bahkan harga cabai tembus hingga Rp200.000 per kilogram.

Petinggi atau Kepala Desa Karimunjawa Arif Rahman mengatakan, pasokan BBM di Karimunjawa mulai menipis sejak Jumat (23/12/2022) pekan lalu.

Langkanya BBM membuat kapal-kapal yang biasa mengirim bahan pangan semakin tidak bisa berlayar. Akibatnya, persediaan sembako dan sayuran juga menipis.

"Belum ada aduan berarti dari wisatawan ke posko yang disediakan. Namun di sini BBM sudah habis, pun demikian sayuran. Harga cabai bahkan Rp200.000 per kilogram, itupun kalau ada yang jual," kata Arif seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/12).

"Bagi orang lokal ini sudah biasa, namun tidak untuk wisatawan," tambahnya.

Lumpuhnya pelayaran Jepara-Karimunjawa membuat warga khawatir pasokan pangan semakin menipis. Jika kondisi itu berlanjut, stok bahan pangan bisa saja habis.

Hal itu membuat seorang warga Karimunjawa bernama Mujahidin (46), nekat berlayar ke Jepara untuk membeli bahan pangan.

Baca Juga: Masih Tertahan, Ratusan Warga Karimunjawa yang Terjebak di Jepara Baru Bisa Dipulangkan Jumat Nanti

Mengutip dari TribunMuria.com, Mujahidin mengemudikan perahunya dari Karimunjawa menuju Jepara, Selasa (27/12).

Berangkat pukul 08.00 WIB, perahu berukuran GT-26 tiba di Pelabuhan Jepara pukul 15.00 WIB.

Setiba di pelabuhan, perahu bernama Barokah mengangkut berbagai macam logistik pangan, di antaranya telur, gula,  beras, sayur-sayuran, dan yang lainnya.

 

Mujahidin yang berasal Desa Kemujan Karimunjawa itu mengaku sudah memperhitungkan kondisi gelombang di laut. Meski cuacanya sedang buruk, menurutnya masih aman untuk aktivitas pelayaran.

Dia mengakui sepanjang perjalanan memang terhambat oleh gelombang. Namun beruntung Mujahidin tiba di pelabuhan dengan selamat.

Kapal yang dikemudikan Mujahidin adalah rombongan pertama yang melakukan pelayaran dari Karimunjawa ke Jepara, sejak pengumuman penghentian pelayaran Jumat (23/12).

Barang-barang yang diangkut merupakan titipan dari pelanggannya.

Baca Juga: 410 Wisatawan Terjebak di Karimunjawa karena Cuaca Buruk, Pj Bupati: Ada Wisma Pemda, Gratis!

"Kebanyakan sayur-sayuran karena stoknya di sana sudah hampir habis," kata Mujahidin kepada tribunmuria.com.

Mujahidin berencana untuk kembali pada Rabu (28/12) pagi ini. Sambil terus memantau kondisi cuaca terkini.

Sementara itu, Camat Karimunjawa Muslikin menyampaikan stok sembako di wilayah ibukota kecamatan Karimunjawa masih aman. Di mana stok beras tersisa 6 ton dan gula 21 ton.

Sedangkan untuk telur, minyak goreng, dan tepung masih tersedia di pasaran.

"Namun stok tersebut cukup untuk satu pekan," ucapnya.

Muslikin menyebut warga Karimunjawa sudah terbiasa dengan kondisi musim angin baratan. Warga yang berada di luar ibukota kecamatan sudah menyiapkan stok sembako yang cukup.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, Tribunmuria.com


TERBARU